Part 4

1K 141 26
                                    

IYAZ - REPLAY

"

Lamborghini aventador merah mengkilat membela jalan seoul dengan kecepatan sedang. "FANCY" salah satu lagu dari girl grup ternama korea selatan menjadi lagu pengantar Chaeyoung menuju ke kantor.

Setelah kedatangan Mina. Chaeyoung dilarang ke kantor karena harus dirawat. Hari ini Chaeyoung beralasan jika akan ada meeting bersama investor yang masih bertahan. Dan disinilah Chaeyoung, menatap cafe Kim's dari dalam mobilnya.

Senyum tipis tercipta disudut bibir Chaeyoung saat melihat Nayeon sedang melayani beberapa pelanggan. Senyum cerah Nayeon mampu membuat Chaeyoung ternganga kagum. Suara klakson membuyarkan lamunannya. Ternyata mobilnya menghalangi jalan pengendara lain.

Nayeon yang sedang mencatat pesanan pelanggan menoleh ke arah parkiran dan melihat Chaeyoung sedang memundurkan mobilnya. Senyum lebar tercipta dibibirnya, memperlihatkan gigi kelincinya, membuat cowok yang berada disampingnya terpana.

Setelah selesai mencatat, Nayeon menuju ke meja pesanan dan memberi secarik kertas kepada pelayan yang bertugas lalu berjalan keluar dari cafe menuju ke tempat dimana Chaeyoung memarkirkan mobilnya.

"Hay, kenapa kau tidak masuk?" Tanya Nayeon setelah berdiri disamping mobil Chaeyoung.

"Oh? Ah... Ini... Aku lagi mencari tempat parkir!" Jawab Chaeyoung gugup dari dalam mobil lalu keluar mendekati Nayeon.

Karena Chaeyoung tingginya mencapai 180 cm dan Nayeon yang hanya 160 cm, membuat Nayeon harus mendongak menatap Chaeyoung. Nayeon menarik pergelangan tangan Chaeyoung lalu masuk ke cafe.

"Mau minum apa?" Tanya Nayeon setelah Chaeyoung sudah duduk dikursi.

Chaeyoung menatap Nayeon dengan tatapan kagum "Jus strawberry"

Nayeon mengangguk lalu menuju ke dapur dan membuat satu gelas jus strawberry. Setelah selesai, Nayeon mengambil satu piring cake strawberry kemudian keluar, meletakkan pesanan Chaeyoung sambil tersenyum manis.

Nayeon menyimpan nampan dikursi sebelah lalu duduk "Apa bahumu masih sakit?" Tanyanya khawatir.

Chaeyoung menggeleng "Sudah sembuh"

"Aku minta maaf, karena menolongku kau ikut diculik"

"Seharusnya aku yang minta maaf karena tidak bisa menolongmu. Aku tidak kuat untuk melawan mereka"

Nayeon pun menggeleng cepat "Kata pamanku mereka adalah kelompok mafia. Wajar saja jika mereka lebih kuat dari kau. Secara kita ini masih remaja yang mana kekuatan kita tak sebanding dengan mereka"

Chaeyoung mengangguk lalu meminum habis jusnya "Pamanmu mengerikan, apa dia psychopath?" Bisiknya.

Nayeon tergelak "Tidak, tentu saja tidak. Paman memang kejam jika ada orang yang menganggu kami, keluarganya. Itu menurut yang pernah dikatakan ibuku. Dan buktinya kita sudah lihat sendiri"

Chaeyoung bergidik ngeri mengingat malam dimana Dahyun menyiksa si mata satu "Oh, yah. Kita belum berkenalan secara sah. Yoo Chaeyoung" Chaeyoung menjulurkan tangannya.

Dengan senyum yang paling manis, Nayeon membalas uluran tangan Chaeyoung "Chou Nayeon"

Keduanya saling melempar tatapan kagum sampai tak sadar jika tangan mereka masih saling bertaut.

"Ekhem!!! Lepaskan tanganmu jika tak ingin aku patahkan!" Ucap seseorang.

Nayeon dan Chaeyoung refleks menoleh ke samping secara bersamaan dan terkejut melihat si pemilik suara. Keduanya pun langsung gelagapan dan saling menarik tangan masing-masing.

Bond Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang