After Ending (AoKuro)

1.2K 111 11
                                    

Sebenarnya, Tetsuya tidak berminat sama sekali berpindah dari tempat tinggalnya. Tapi, sepertinya Daiki sudah terlalu kesepian untuk menunggu hingga mereka menikah nanti.

Yang mana tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena Tetsuya tidak menginginkannya.

"Ah, aku lupa piyamaku," desah Tetsuya pelan.

"Tetsu, dimana kau mau meletakkan bolamu?" tanya Daiki yang masih menata beberapa barang Tetsuya.

"Di sana," jawab Tetsuya sambil mnunjuk meja.

Tenang saja, bolanya memiliki sanggahan sehingga bisa dipajang di atas meja. Dan tentu saja tidak akan merusak apa pun. Itu bola yang berharga bagi Tetsuya.

"Tetsu," panggil Daiki pelan.

Suara berat Daiki langsung memasuki telinga Tetsuya. Tetsuya yang sedang membungkuk mencari beberapa barang lainnya di kardusnya secara refleks langsung berdiri tegak.

"Aomine-kun, kau mengejutkanku," protes Tetsuya.

"Apa kau tidak mau berganti pakaian dulu? Sepertinya mengenakan seragam terus menerus sangat melelahkan," komentar Daiki sambil mengusakkan hidungnya ke tengkuk Tetsuya.

"Ah itu geli," lenguh Tetsuya pelan.

Tetsuya berbalik untuk menatap Daiki yang lebih tinggi darinya. Tatapan datar dari mata bulatnya saat ini sedang membuat Daiki gemas.

Pipi gembil putih seperti bakpao dan oh lihatlah itu, mata bulat yang menggemaskan berwarna biru. Siapa yang tidak gemas?

"Jadi, kau tidak ingin berganti pakaian lebih dulu?" tanya Daiki sekali lagi.

"Huh... aku mau," gumam Tetsuya pelan.

Daiki yang merasa ada yang salah lalu mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Ada apa?" tanya Daiki.

Tetsuya mendengus kesal.

"Baju rumahku tertinggal," kata Tetsuya pelan.

Daiki terkekeh pelan mendengarnya. Kekehannya disambut tatapan tajam menggemaskan dari Tetsuya.

"Jangan tertawa!" protes Tetsuya.

"Tetsu, kau menggemaskan. Kau bisa memakai pakaianku lebih dulu kau tahu," kata Daiki.

Tetsuya yang merasa tidak memiliki pilihan lain akhirnya mengedikkan bahunya. Apa yang salah dengan itu? Toh mereka sepasang kekasih.

"Baiklah," kata Tetsuya akhirnya.

Daiki tersenyum menahan gemas untuk itu. Tetsuya berlari kecil menuju kamar mereka, mencari pakaian Daiki yang ingin digunakannya dan segera berganti.

Tak menunggu lama, Tetsuya selesai dengan acara 'mari berganti pakaian'nya. Ia keluar mengenakan sebuah kemeja biru muda kebesaran dan celana kain berwarna cream yang cocok sekali dengannya.

"Tetsu," panggil Daiki pelan.

"Ha'i, Aomine-kun?" tanya Tetsuya.

Tetsuya kembali membenahi barang-barangnya. Membiarkan Daiki melihat dirinya dengan tatapan gemas.

Daiki perlahan memeluk Tetsuya dari belakang. Dia mengendusi wangi tubuh Tetsuya yang berbau vanilla. Sungguh khas Tetsuya.

"Aomine-kun, kita harus membenahi ini lebih dulu," protes Tetsuya saat Daiki mulai mengendusi tengkuknya lebih seduktif.

"Kalau begitu aku akan menagihnya setelah kita selesai berkemas," kata Daiki.

"Heh? Apa? Tunggu! Bukan itu maksudku!" teriak Tetsuya.

Ah sial. Sepertinya malam ini tidak akan ada bedanya dengan menjadi pasangan pengantin baru. Ya Tuhan, semoga Tetsuya masih bisa berjalan besok...

End!

Ayey. Sudah lama ga up yg ini

Ao lg mau up jadi ya... ehm.. ya...

Btw ini fluff nih buat yang gasuka cerita ao yg full angst macam Atim1009

Kuroko no Harem (YAOI)Where stories live. Discover now