Crime (AkaKuro)

2K 196 36
                                    

Pencuri. Dimana-mana ada siaran itu. Pencuri bertopeng dengan rambut scarlet yang masih sangat dicari. Bahkan masuk dalam daftar most wanted. Siaran televisi, selebaran-selebaran yang ditempat di sekitar Tokyo. Semuanya tentang pencuri permata psikopat itu.

"Ugh, aku bosan sekali mendengarnya," gumam si manis, Kuroko Tetsuya.

Tetsuya menghela nafasnya, menopang dagunya dengan tangan. Sikunya bertumpu pada pahanya, matanya menerawang mencari kegiatan. Sejak ada pencuri itu, Tokyo menjadi sangat menegangkan.

Rata-rata korban lelaki gila itu adalah lelaki seumuran Tetsuya, jadi dengan terpaksa sekolah Tetsuya diliburkan. Tidak diijinkan keluar rumah setelah gelap, keluar bersama teman dan tidak sendirian, bahkan lebih baik jika tidak keluar sama sekali.

"Susuku habis, ini belum gelap. Apa aku harus membelinya?" gumam Tetsuya, berpikir sejenak sebelum kemudian meraih jaketnya.

Mengabaikan kenyataan bahwa kemungkinan besar pencuri psikopat itu sedang berkeliaran di dekatnya. Lagipula, rumahnya tidak berada jauh dari konbini. Daripada harus menunggu orangtuanya pulang, lebih baik dia membelinya saja sendiri.

Tak butuh waktu lama bagi Tetsuya untuk mencapai konbini. Dia kini sudah masuk di toko itu, membeli tiga kotak susu vanila. Persediaan.

Setelah membayar dan berterimakasih pada kasir yang bertugas, Tetsuya segera saja keluar dari toko itu. Matahari sudah mulai terbenam menyisakan langit jingga yang menyegarkan mata. Tanpa sadar, Tetsuya hanya berdiri diam di tempatnya melihat langit sore itu. Bahkan tanpa tahu bahwa ada seseorang yang mengikutinya.

"Oh, apa yang kulakukan. Aku harus segera pulang," gumam Tetsuya kemudian berlari kecil menuju rumahnya, memancing senyuman kecil pada lelaki yang membuntutinya.

"Mine," bisik lelaki itu pada dirinya sendiri.

Di sisi lain, Tetsuya baru saja mendudukkan dirinya di sofa. Kemeja putih kebesaran yang dikenakannya terlihat menggoda. Dia nyaman menggunakan pakaian kebesaran itu, bahannya begitu nyaman. Tentu saja dia juga memakai celana.

"Sekarang... apa yang harus kutonton," gumam Tetsuya, membuka sekotak susu untuk ia minum.

Baru saja ia menyalakan televisi, pintunya diketuk. Kerutan di dahinya terlihat. Ada bel, kenapa mengetuk? Untung saja dia dengar.

"Baik! Tunggu sebentar!" seru Tetsuya.

Tetsuya berlari kecil menuju ke pintu. Membukakan pintu itu untuk mendapati...

"Huh? Tidak ada siapa pun," gumamnya.

Saat berniat menutup pintu, pintu itu ditahan oleh tangan kekar seseorang. Tetsuya bisa melihatnya. Manik heterokrom sang lelaki yang mengenakan topengnya. Sial!

"Bisa kau mengijinkan aku masuk, Sayangku?"

End...

Ada request next pasangan apa?
Drop di komen aja

Kuroko no Harem (YAOI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang