Dead

2.3K 92 0
                                    

“ Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka.”

•••

 

Hari ini di mana duka dan luka yang menghampiri hati semua orang, belahan jiwa yang Zeyna punya kini sudah kembali kepada sang pencipta. Air mata kian membanjiri mata terang gadis itu, berharap ini semua hanyalah mimpi belaka.

Tangan mungil gadis itu terus saja meremas dada nya yang terasa sesak, nafasnya benar benar sangat tercekat. Zeyna sama sekali tak mengeluarkan Isak tangisnya, air mata gadis itu memang mengalir dengan deras. Tetapi dengan erat Zeyna menutup rapat rapat mulut nya agar ia tidak mengeluarkan tangisnya.

Zeyna memejamkan matanya ia benar benar tak sanggup melihat tubuh kaku itu ketika di masukan ke dalam liang lahat, saat ini ia benar benar tak kuat. Ingin rasanya Zeyna menangis sekencang-kencangnya.

“Kenapa Zayna tinggalin aku?” Lirihnya, pandangannya Zeyna memburam karena pelupuk matanya yang membendung air mata nya sendiri.

Azka menarik gadis itu ke dalam pelukan, dan langsung di hadiahi oleh gigitan kecil di dadanya. Zeyna menahan teriakannya dengan cara mengigit kecil dada Azka.

“Hiks Zayna jahat, kenapa dia tinggalin aku”

“Ini udah takdir Zayna, lo harus ikhlasin dia. Jangan buat Zayna berat untuk ninggalin dunia nya hanya karena sikap lo yang terus begini, tuhan sayang sama Zayna makannya tuhan lebih dulu manggil Zayna. Tugas Zayna di dunia ini udah selesai, dan sekarang waktu nya Zayna bahagia di alam sana. Zayna gak akan lagi ngerasain rasa sakit, lo harus ikhlasin dia oke?” Bisik Azka.

Azka benar tak seharus nya ia bersikap seperti ini, tapi apakah tuhan benar benar tidak mengizinkannya hanya untuk sehari bersama Zayna? Tertawa bahagia bersama Zayna itu benar benar menjadi impian yang Zeyna miliki.

Kemarin setelah Azka dan Zeyna sampai di rumah sakit, mereka di sungguh kan dengan pemandangan yang membuat jantung Zeyna benar benar merosot. Anna yang jatuh pingsan juga Alvin yang terus berteriak memanggil nama Zayna yang sudah terbaluti oleh selimut berwarna putih.

Zeyna merasa ini semua hanyalah mimpinya, siapapun tolong bangunkan Zeyna. Bangunkan dan sadarkan gadis itu bahwa ini semua tak benar.

Dinda datang ke arah Zeyna, dan dengan paksa Dinda melepaskan pelukan antara Zeyna dengan Azka. Dinda memeluk tubuh sahabatnya erat, mereka mulai menumpahkan tangisnya. Dinda tak tega melihat Zayna yang sudah tertutupi dengan tanah dan satu persatu orang mulai meninggalkan pemakaman itu.

Alvin menaburkan bunga bunga pada tumpukan tanah yang terdapat batu nisan tersebut. Ia kembali meneteskan air matanya dan mengecup beberapa kali batu nisan tersebut.

“Tenang di alam sana, abang sayang Zayna” Ujar Alvin.

Kini kehidupan Zayna sudah berakhir, semoga gadis itu menemukan kebahagiaan nya di alam sana. Jika Zayna tak bisa hidup bahagia di dunia ini semoga saja ia akan merasakan kebagiaan yang abadi di sana.

•••

 

Zeyna menatap amplop yang berwarna pink tersebut, amplop itu pemberian dari dokter firman. Dan beliau berkata bahwa amplop tersebut berisikan surat untuknya.

INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]Where stories live. Discover now