"Salah satu perlindungan dari kekecewaan adalah memiliki kesibukan."
Happy reading
•••Di bawah terik panasnya matahari dua orang murid yang masih setia berdiri tegak sambil mengangkat tangan seraya menghormati sang merah putih. Berbagai umpatan terlontar dari bibir mungil Zeyna, Ia menatap nyalang pria paruh baya yang terus memperhatikan nya dengan Azka di ujung koridor sekolah.
Azka memijit pelipisnya nya pusing. Panas matahari ditambah dengan ocehan gadis di sebelahnya ini semakin membuatnya geram. Azka melirik kearah Zeyna, Zeyna yang yang menyadari bahwa azka menatapnya ia turut ikut menoleh kan kepala nya ke arah Azka yang menatap dirinya bak elang. Bukannya takut Zeyna malah melototi Azka hingga mata nya membulat, membuat Azka menahan tawanya agar tak meledak.
"Ngapain tuh mata lo pelototi segala? serem kagak mau keluar iya" ucap Azka pada Zeyna seraya terkekeh sinis.
"Enak aja! kakak yang duluan pelototi aku, jadi aku pelototi kakak balik lah!" Ucap nya kesal sambil terus melototi Azka.
Entah dorongan dari mana tangan Azka terulur mengusap puncuk rambut Zeyna. Zeyna membatu di tempat, apa yang di lakukan kakak kelas nya ini? Pipi Zeyna bersemu merah kala Azka terus mengusap puncuk kepalanya, sedangkan pria paruh baya yang terus memperhatikan mereka menggeram kesal. Apa apaan Azka ini, bukannya menjalankan hukumannya. Malah enak enak pacaran! Pikirnya.
Azka terseyum miring melihat pipi gadis itu bersemu merah.
"Blushing ya lo?" Goda nya, membuat Zeyna gelagapan.
"Ih geer banget sih kakak"
"Lah terus itu pipi Lo kenapa pink gitu? lo pake blush-on?"
"Ih ini tuh kepanasan" Jawabnya gugup.
"Udah deh lo jujur aja, lo baper kan sama gue?" Ujar Azka sambil menaik turun kan alis nya.
"Banyak omong banget sih!"
Azka langsung membungkam mulut nya, ia kembali melanjutkan hukuman nya tanpa membuka suara. Satu jam telah berlalu kini tinggal tersisa tiga puluh menit lagi.
Azka hanya fokus menatap tiang bendera yang menjulang tinggi itu di depannya, tanpa Azka sadari bibir pink alami milik Zeyna kini sudah berubah menjadi pucat pasi, bawah mata gadis itu terlihat lebih gelap dengan mata yang menatap sayu ke arah depan. Pandangan nya mulai mengabur hingga kakinya benar benar sudah tidak kuat lagi untuk menopang berat tubuh nya.
Suara orang terjatuh baru saja membuat Azka kini tersadar, alangkah terkejutnya ia saat melihat Zeyna yang sudah tergeletak tepat di samping nya.
Dengan cepat Azka segera menopang tubuh mungil itu dan membawa nya ke UKS, Azka berlari di sepanjang koridor sekolah yang sangat sepi karena kini jam masih menunjukkan waktu belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]
Teen Fiction[SEBAGIAN DI PRIVATE] ••• Azka itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda yang dingin nan cuek di pertemuan dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara dua remaja...