"Hidup. Memahami. Lanjutkan"
Happy reading
•••
Zeyna menggerjapkan matanya saat merasakan sebuah tangan menyentuh lembut pipinya. Ia menegang saat melihat seorang laki laki tampan menyentuh pipinya sambil tersenyum sinis."Siapa kamu?" Tanya nya ketakutan seraya mencoba bangun dari tidur nya.
"Sstt"
Telunjuk laki laki tersebut menyentuh bibir milik Zeyna. Saat Zeyna akan berteriak laki laki di hadapan nya ini dengan segera membekap mulut Zeyna menggunakan tangan nya, membuat Zeyna terus memberontak walaupun hal itu tak membuahkan hasil.
Ia terus berusaha melepaskan tangan laki laki itu yang bertengger kasar di mulut nya. Mata nya berkaca kaca seolah siap untuk menumpahkan tangis nya.
Zeyna yang kesal pun ia segera menggigit keras tangan tersebut sehingga laki laki itu melepaskan bekapan nya. Laki laki itu meringis sakit saat tangan nya mengeluarkan darah segar, Agler menatap tajam Zeyna yang sudah menangis hingga punggung nya bergetar hebat.
Agler mencrengkram dagu Zeyna kuat, ia semakin mendekat kan pada Zeyna. Tak Zeyna duga bahwa Agler membentur kan kepala nya pada ujung lemari membuat dahi Zeyna mengeluarkan darah segar yang mengalir deras. Saat Zeyna ingin membuka suara nya kembali Agler malah terus membentur kan kepala Zeyna membuat badan Zeyna seketika melemas.
Sakit, Itu lah yang di rasakan Zeyna saat ini. Kepala nya sangatlah pening Zeyna berusaha meneriaki Abang nya itu, Tetapi ia tak kuasa berteriak karena tubuh nya terasa lemas tak bertenaga. Zeyna menendang vas bunga yang berada di di kamar tersebut hingga menimbulkan suara nyaring, membuat mereka semua kalang kabut dengan tindakan yang di lakukan Zeyna. Mereka semua segera pergi meninggal kan ruangan tersebut meninggalkan Zeyna yang terus menangis memanggil nama Alvin.
•••
"Mabar kuy!" Ajak Alando.
"Kuy!" Sahut Defin di angguki yang lainnya.
Prang
Suara pecahan benda terdengar dari kamar utama membuat semua orang menghentikan aktivitas nya masing masing. Alvin dan Azka saling menatap satu sama lain dan berlari menuju kamar utama dengan perasaan yang tak karuan.
Mata Azka menari, menatap setiap sudut kamar tanpa terkecuali. Sampai sampai, mata Azka terhenti pada sebuah titik. Mata nya menohok titik itu, tidak teralihkan.
Seorang gadis dengan baju yang sudah lusuh terkena darah yang yang terus mengalir di area kepala nya. Gadis itu menangis sambil memegangi lututnya yang terdapat luka kecil.
Alvin yang melihat penampilan Zeyna seketika badannya melemas apa yang terjadi padanya?
Alvin berlari ke arah Zeyna dengan baju badan yang bersimpuh darah ia segera menggendong Zeyna meninggalkan markas dan membawa nya ke rumah sakit terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]
Teen Fiction[SEBAGIAN DI PRIVATE] ••• Azka itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda yang dingin nan cuek di pertemuan dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara dua remaja...