“Tanaman palsu ku sudah mati karena aku bahkan tidak berpura-pura untuk menyiramnya.”
•••
“Lo mau pesen apa?”
Sekarang Alvin dan Galih sedang berada di sebuah cafe, sesuai dengan janji mereka. Entah karena apa Galih meminta Alvin untuk menemuinya di cafe tersebut.
“Gak deh, gue udah makan tadi” Ujar Alvin.
Galih mengangguk mengerti “Gue nyuruh lo kesini itu, gue mau bantu Zeyna nyelesain masalah nya.” Jelas Galih.
“Oh jadi si Galih mau bantu, lah emang dia tau apa?” Pikir Alvin.
Galih menatap Alvin dengan jengah, sepertinya ia tau apa yang sedang di pikirkan oleh sahabatnya itu.
“Lo kira gue gak tau apa, gue sedikit tau masalah yang terjadi. Dan mungkin ini bakal ngebantu lo untuk cari tau siapa sebenarnya dalang dari masalah ini”
“Kenapa lo repot repot mau bantu Zeyna nyelesain masalah nya?”
“Gue gak tega aja liat dia di siksa sama Azka” Tutur Galih santai, ralat. Sangat kelewat santai, sepertinya Galih sedang memancing emosi Alvin agar membuncah.
“Siksa?”
Galih berdehem “Mending kita pesen minum dulu deh, seret nih gue” Usulnya
“Ck, yaudah”
Alvin langsung memanggil pelayan cafe tersebut “Mbak!!”
“Oh iya mas, mau pesen apa?” Tanya nya dengan sopan.
“Ice blend dua ya mbak”
“Baik mas, ada yang di tambah lagi?
Alvin dan Galih menggeleng kompak, membuat pelayan tersebut segera pergi meninggalkan mereka berdua.
“Cepet!” Titah Alvin pada Galih agar ia menceritakan semua kejadian yang terjadi saat dirinya tidak ada di Indonesia.
“Gue ceritaan semua nya, tapi lo jangan terlalu emosi. Ingat Azka juga masih sahabat kita!” Ingatnya.
Galih sangat mengetahui bagaimana sikap Alvin jika ini semua mencangkut paut dengan kondisi adik nya itu, Galih pun yakin bahwa Alvin tidak akan membiarkan Azka lolos setelah apa yang ia lakukan pada Zeyna.
“Ck bacot, buruan!”
“Maybe, kata orang orang mungkin ini gak termasuk siksaan. Tapi bagi gue Azka udah keterlaluan sama Zeyna, setiap Zeyna ngelakuin masalah sama Azka pasti si Azka bakal tampar bahkan pukul adek lo”
Penjelasan Galih sangat berefek besar untuk Alvin, liat sekarang pikiran pemuda itu tak lagi sejalan. Ingin sekali Alvin menghabisi Azka sekarang juga, andai saja ia selalu berada di sisi adiknya. Mungkin ini semua tidak akan terjadi, kalian tahu? Alvin merasa gagal menjadi seorang kakak. Ia sampai tak tahu bahwa adik nya selalu tersakiti. Andai ia tahu mungkin Alvin akan membawa Zeyna ikut bersamanya dulu, tapi apalah daya. Semua nya sudah terjadi, tak ada lagi yang bisa di pungkiri. Tugas nya kali ini hanya membantu Zeyna menyelesaikan masalahnya, jika masalah ini tak kunjung usai. Zeyna akan selalu di cap pembunuh oleh semua orang.
“Tenang dulu bro, gue belum selesai ceritain semua. Jangan dulu bertindak sebelum tahu detail semua masalah nya” Galih mengingatkan sahabatnya itu, ia tak mau jika Alvin mengambil jalan yang salah. Galih pun tak mau jika hubungan persahabatan nya rusak karena Zeyna. Tetapi di pikir pikir jika Galih menjadi Alvin, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadap Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]
Teen Fiction[SEBAGIAN DI PRIVATE] ••• Azka itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda yang dingin nan cuek di pertemuan dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara dua remaja...