11

3.6K 309 60
                                    

"Kotak bekalnya jangan ditinggalkan lagi di kelas ya.."

Ucap Ten sambil memasukkan kepalanya di jendela mobil, hari ini mereka bertiga berangkat bersama. Ah tidak tidak bukan hari ini saja, setiap hari mereka berangkat bersama untuk tujuan masing masing, Ten pergi ke studio nya , Johnny ke kantor dan Hendery ke sekolah seperti biasa

"Kamu juga! Itu kotak bekal persediaan terbatas.." sambung nya, ia memperingatkan Johnny yang suka menghilangkan kotak bekal milik Ten dari jaman mereka masih kuliah

"Siap bos..." jawab Johnny sambil mengacak rambut Ten dan mengecup bibir Ten sekilas

"Aku masuk dulu ya.."

"Bye bye kesayangan ku..."

Ten melambaikan tangan nya, dan perlahan mobil Johnny perlahan menjauhi area studio Ten

Di dalam studio sudah banyak yang berkumpul, ada yang sedang streaching, ada yang mengulang gerakan yang telah diajarkan oleh para guru nya

"Annyeonghaseyo saem..." sapa mereka serempak dan membungkuk, mereka tampak senang ketika Ten mulai mengajar lagi setelah Hendery keluar dari rumah sakit

"Annyeonghaseyo..." Ten menjawab dengan senyuman hingga mata nya tidak kelihatan

"Ten... Aku merindukan mu.." ucap salah satu teman Ten yang juga mengajar di studio ini

"Iya Kak Luna.. tubuh ku juga mulai kaku karena sudah lama tidak digerakkan.. hehe.." tutur nya sambil melihat satu per satu muridnya

Ten merupakan salah satu orang yang paling berpengaruh di studio dance ini, dan para murid pemula juga senang jika diajari olehnya secara langsung karena biasanya Ten hanya mengajar murid murid yang sudah terlatih dan siap tampil diatas panggung
.
.
.
.
.

"Ku dengar istri dan anak sajangnim sudah kembali ya..."

"Iya.. kan kemarin anaknya masuk rumah sakit, makanya sajangnim tidak pergi ke kantor.."

"Ku pikir mereka bercerai ternyata tidak.."

"Hush..."

Memang sudah menjadi kebiasaan para karyawan ketika bos mereka belum datang pasti akan dibicarakan di belakang, entah itu berita benar atau berita hoax mereka akan tetap membicarakan nya

"Annyeonghaseyo sajangnim..." ucap salah satu karyawan menghentikan para karyawan lain untuk membicarakan bos nya

"Ne..." ucap nya singkat, Johnny pada saat di kantor sangat berbeda pada saat ia bersama Ten dan Hendery atau bersama orang orang terdekatnya yang lain.

Di Kantor ia terkenal dengan sifat dingin nya yang tidak ketulungan, bahkan tidak segan segan menunjukkan kesalahan karyawannya secara langsung. Namun dibalik itu semua, selain menghandle startup miliknya, Johnny juga mampu menghandle perusahaan manufaktur milik tuan Seo, dan itu yang membuat para karyawan nya kagum kepada nya

"Hubungi bagian CMO (Chief Marketing Officer) untuk mulai melakukan riset pasar.." ucap Johnny sambil membuka lembaran dokumen yang ia tanda tangani

"Baik.."

"Sebentar lagi rapat akan dimulai pak.." ucap Taeil yang berada di sampingnya
Johnny melihat angka di jam tangan nya yang merupakan hadiah ulang tahun dari Ten pada saat ia masih kuliah

"Masih ada waktu buat jemput Dery nanti.." gumam Johnny lalu beranjak dari kursi kerja nya
.
.
.
.
.

"Anak-anak hari ini kita pulang nya awal ya.."

Polaris [Part Of My Life] | Johnten (End)✓Where stories live. Discover now