48

1.4K 151 18
                                    

Ngeliat Johnny update story ig nya, aku jadi gatal mau update cerita juga. Abis ini aku stop lagu buat update cerita😂



































Ten menyusuri tiap ruang rumahnya, raut wajahnya kebingungan saat mencari Hendery tiba tiba hilang dari rumahnya. Padahal pintu masih terkunci dan pada saat ia bertanya dengan penjaga mansion juga berkata tidak ada Hendery keluar untuk bermain dengan anak-anak tetangga.
Begitupun dengan Johnny juga mencari Hendery di taman belakang rumah nya juga tidak ada.

"Dery....." Ten memanggil anaknya

"Nyung obto (hyung eobseo : hyung tidak ada)" celoteh Haechan yang melihat Ten kebingungan mencari kakaknya

"Tadi kamu main sama hyung kan?" Johnny bertanya kepada Haechan

"Huh..? anyi, an ain gan yun (tidak, Echan main dengan Injun aja)" jawabnya

"Renjun juga kemana dad..?" Ten baru menyadari Renjun tidak ada didekat mereka bertiga

Johnny mendengus dan menggaruk-garuk kepalanya, tidak biasanya mereka berpencar seperti ini jika bermain di rumah, dan mainan mereka pun masih terususun rapi tidak berhamparan, kecuali mainan yang dipegang Haechan, ia bermain sendiri dari tadi di ruang tengah.

"Apa mereka ke kolam renang?" Johnny bermonolog kepada dirinya sendiri didepan Ten

"Tidak mungkin John, pagar pintu nya sudah aku kunci tadi. Biar mereka tidak bermain disana, bahaya.." tutur Ten menggelengkan kepala nya

Mereka berdua terdiam, pandangan mereka beradu satu sama lain, karena sudah kebingungan mau mencari kemana lagi.

"Tapi tidak apa-apa dad, kita cek kesana saja. Biasanya Hendery diam-diam suka mengambil kunci pagar buat ke kolam renang.."

"Ya sudah, kita cek kesana ya.."

Mereka akhirnya berbalik badan menuju kolam renang, dan memang benar Renjun berada disana sedang berjongkok ditepi kolam, namun Hendery tidak ada disana

"Injun kenapa disini..?" Ten menghampiri nya dan langsung mengendong batita ini.

Renjun hanya mengelap ngelip kan matanya saat ditanya Ten, ia tidak menjawab pertanyaan dari mama nya, lalu menunjuk ke arah kolam renang.

Ten memicingkan mata nya saat melihat arah yang ditunjuk Renjun, terlihat sosok baju yang tertelungkup dan tubuh yang mengapung di air yang bewarna biru. Beberapa saat kemudian baru ia dan Johnny menyadari bahwa itu pakaian yang digunakan oleh Hendery tadi

"Astaga! Dery..." Johnny langsung meletakan Haechan lalu ia melompat ke kolam renang dan bergerak cepat menarik tubuh anaknya yang sudah pingsan didalam air

Ten meminta Renjun dan Haechan masuk kedalam rumah agar tidak melihat kejadian itu, tangan dan kaki nya lemas melihat Hendery yang dipojok kolam renang sudah dalam keadaan tidak bersuara

Johnny menggendong tubuh Hendery kearah pinggir kolam lalu membopong tubuh anak kecil ini keluar dari kolam secepatnya.

"DERY!!!" Ten merentangkan tangany saat Johnny mendekati tepian kolam renang

Ten membaringkan Hendery dilantai lalu menepuk-nepuk pipi Hendery untuk membuatnya tersadar

"Dery bangun sayang hikss.."

Namun Hendery tidak merespon, wajahnya begitu pucat dan bibirnya membiru

"Dery ini daddy.. bangun nak.."

gumam Johnny yang sudah menundukkan wajahnya kearah wajah Hendery.

"John.. Dery John.." pekik Ten sambil menangis dan menepuk pipi Hendery lagi berulang-ulang kali

Ten mendekatkan telinga nya ke hidung Hendery namun tidak ada udara yang keluar dari hidungnya

"Dery...!!!!!" racau Ten semakin panik

Johnny meremas rambutnya dengan wajah frustasi . lalu menekan dada Hendery dengan kedua tangannya untuk mengupayakan air yang tadi terhirup oleh anaknya keluar.

Sedikit demi sedikit air yang tadi ditelan Hendery keluar dari mulutnya. Namun tidak membuat anak kecil ini bereaksi dan tersadar.

"Dery jangan tinggalkan mama Dery hikss..hikss!!"

"John!!! anak ku John!!! Kenapa tidak bangun!!!!!"

Melihat Ten semakin histeris menangis, membuat Johnny disergapi rasa kalut yang tiba-tiba menyerangnya.

Sekarang Johnny akan melakukan usaha terakhirnya untuk membuat Hendery tersadar.

Johnny menundukkan wajahnya kearah wajah Hendery lalu membuka bibir Hendery dengan jarinya dan menyelipkan bibirnya masuk kedalam mulut kecil anak sulungnya mencoba menyalurkan udara kedalamnya.

Pada saat bibir nya akan mendarat, tangan Hendery tiba-tiba menutupi mulut nya dan langsung bangun ditengah Ten dan Johnny

"Mama sama daddy kenapa nangis?" tanya Hendery dengan wajah polos nya.

Ten yang sedang menangis langsung terdiam keheranan melihat Hendery bangun normal seperti biasa nya.

"Dery tidak apa-apa?" tanya Johnny dengan lembut walaupun jantung nya masih berdebar dengan kencang

"Tidak apa-apa, Dery tadi sangat ngantuk.. jadi Dery memejamkan mata ehhh ketiduran.." jawabnya antusias

"Iiihh! Seo Hendery ini tidak lucu ya!! Mama hampir mau mati gara gara melihat kamu sudah pucat!!!" Ten memarahinya habis-habisan dengan air mata yang masih merembes dari kedua kelopak matanya.

"Maafkan Dery ma.." Hendery tertunduk dan mencebikan bibirnya

"Lain kali jangan seperti itu lagi ya, kalau mau tidur ya dikamar masa sambil ngapung gitu di kolam renang. Bahaya.." Johnny memperingatkan nya sembari mengusap kepala Hendery yang basah, Hendery mengangguk paham mendengar ucapan Johnny

"Anak sama daddy sama saja. Sama-sama suka bikin aku nangis!" lirih Ten perlahan, lalu mengusap air matanya

"Ya sudah ayo masuk, mama keringkan badan kamu di dalam.." ajak Ten lalu menggendong Hendery yang masih basah dari luar hingga kedalam

-TBC-












-TBC-

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ten : eh Odette! udah tiga part gue nangis terus!!! bengkak nih mata!! Gue bakar juga nih book 👿👿👿

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ten : eh Odette! udah tiga part gue nangis terus!!! bengkak nih mata!! Gue bakar juga nih book 👿👿👿

Author : ya maap, jari gue auto ngetik sendiri Ten 😌

Vote dan komen nya jangan lupa ya 💞

Polaris [Part Of My Life] | Johnten (End)✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora