25. Malam Pertama

4.9K 420 60
                                    

Malam pertama. Ya, walaupun benar kata Hyunjin, untuk Minho dan Jisung ini bukanlah malam pertama lagi. Tapi Minho tetap ingin melakukannya. Menghabiskan malam pernikahannya berdua dengan Jisung.

Jiho dan Minji tetap di rumah. Dititipkan pada Hyunjin dan Jeongin. Bukan Sungchan lagi, karena Jiho menolak, dia bilang Hyunjin dan Sungchan malah sering bertengkar dan Jiho pusing mendengarnya.

Katanya juga, Hyunjin dan Jeongin hitung-hitung latihan mengurus anak. Jadi nanti setelah mereka menikah sudah terbiasa.

Minho sih senang. Bagus kalau ada yang sukarela mengurus anaknya. Dia bahkan meminta jangan ada yang mengganggunya malam ini. Minho mematikan ponselnya. Haha... dia benar-benar totalitas.

Mereka menginap di kamar hotel yang waktu itu. Karena waktu Minho melamar Jisung, mereka gagal menginap, maka diganti hari ini. Di kamar yang sama.

Jisung sangat suka pemandangan luar hotel. Dia berdiam diri di balkon sedari tadi, menunggu Minho selesai mandi.

Tanpa Jisung tahu, Minho sudah berdiri di belakangnya. Menatap Jisung 'lapar'.

Jisung kaget saat ada tangan yang memeluknya dari belakang dan dengan kurang ajarnya orang itu mengecupi lehernya.

"Kak Minho! Berhenti ih! Udah dibilang jangan suka ngagetin!"

"Cieee yang lagi kaget."

Jisung tidak menjawab. Inilah sifat Minho yang sesungguhnya. Menyebalkan. Jahil sekali. Tapi untungnya Jisung sudah terbiasa.

"Ngapain sih diluar terus? Udah malam, sayang. Gak dingin? Angin malam itu gak baik untuk kesehatan."

"Iya iya, yaudah aku masuk."

"Eits, nanti dulu."

"Apalagi sih? Tadi katanya gak boleh diluar."

"Kalau ke dalem mau apa?"

"Bobo lah, mau ngapain lagi. Udah awas minggir."

Jisung menggeser tubuh Minho yang menghalagi jalannya. Dia tahu apa yang diinginkan Minho sebenarnya. Tapi Jisung sengaja mengulur waktu supaya Minho kesal.

Jisung naik ke tempat tidur dan memakai selimut. Menutupi tubuhnya sampai ke leher.

Minho menatapnya sedih. Bibirnya manyun. Dan itu membuat Jisung tidak tahan untuk tertawa.

"Apasih, kak? Jelek tau kaya gitu."

"Abisnya kamu tuh ih..."

Minho-nya merajuk. Ya Tuhan, Jisung mana kuat.

"Yaudah sini, kakak mau apa?"

Minho ikut naik ke tempat tidur. Tidur di samping Jisung. Masih dengan wajahnya yang tertekuk.

"Ino... Ino pengen itu..."

"Kak! Jangan gitu ah! Geli, Jiji gak suka!"

"Jiji gak boleh galak sama Ino!"

"Berhenti kaya anak kecil, inget, udah punya anak dua."

"Huweee... Jiji jahat..."

Minho makin rewel. Dia memeluk tubuh kecil Jisung dan mengendus-ngendus leher Jisung, tapi tetap masih merengek seperti anak kecil.

"Geli ih!"

"Kamu mau kakak mode anak kecil atau kakak mode dewasa?"

"Yang sesuai umur aja bisa gak?"

"Hehe..."

"Kak! Ih, aduh! Udah dong ah! Akh! Kak Minho, tangannya nakal!"

"Nakal sama istri sendiri gak apa-apa kali, Ji."

My EXOnde histórias criam vida. Descubra agora