10. Club Malam

4.5K 552 68
                                    

Keesokan harinya, Jisung berpikir untuk mengembalikan uang pemberian Hyunjin. Dia memang butuh uang, tapi tidak dengan cara ini.

Bahkan jika Hyunjin memang ingin Jisung menjauhi Minho, Jisung akan mengikuti keinginannya. Tanpa Hyunjin harus memberinya uang seperti ini.

Jisung menghubungi nomor ponsel Hyunjin yang tertera di kartu namanya. Dia bilang kalau ingin bertemu dengan Hyunjin.

Hyunjin bilang, dia ingin menemui Jisung di sebuah club malam. Jisung awalnya menolak, tapi Hyunjin mengancam tidak mau bertemu kalau Jisung menolak bertemu di tempat pilihannya. Dan akhirnya Jisung terpaksa mengikuti kemauan Hyunjin.

Jisung beralasan lembur di minimarket untuk menggantikan temannya yang tidak masuk bekerja. Dia menitipkan Minji pada Felix.

Malam itu, Jisung pergi ke club malam yang disebutkan Hyunjin. Hyunjin sebelumnya mengirim lokasi padanya.

"Maaf, boleh saya lihat kartu anggota anda?"

Jisung kebingungan saat security disana bertanya tentang kartu anggota. Tentu saja Jisung tidak punya.

"Sa-saya ada janji dengan tuan Hyunjin."

"Ah, tuan Hwang Hyunjin?"

"I-iya."

Security itu menghubungi seseorang lewat walkie talkie nya. Dan setelah itu, Jisung dibolehkan masuk.

Ini pertama kalinya Jisung masuk ke tempat seperti ini. Musik berdentum begitu keras. Wangi alkohol menusuk indra penciumannya. Banyak yang berpakaian seksi, baik wanita maupun pria.

Rasanya Jisung sangat terlihat aneh berada disana dengan dirinya yang memakai hoodie kebesaran berwarna kuning menyala.

"Oi Jisung!"

Jisung berlari kearah Hyunjin. Dia ingin cepat-cepat pergi darisana. Tapi sayangnya tidak semudah itu.

"Lo duduk dulu disana. Nanti gue nyusul, gue masih ada urusan."

Jisung menurut. Dia duduk di sebuah sofa panjang berwarna merah maroon.

Awalnya Jisung sendirian, tapi tak lama ada seorang lelaki tinggi datang menghampirinya. Jisung berpikir lelaki itu hanya menumpang duduk, tapi ternyata dia salah.

Lelaki itu mendekatinya. Mencoba menggodanya.

"Hallo manis. Sendirian aja nih?"

Jisung menggeser tubuhnya, menjauh dari lelaki itu.

"Kenalan yuk, gue Lucas, lo siapa?"

Jisung tidak menjawab. Aroma lelaki itu sangat bau alkohol. Jisung tidak suka.

"Sini dong deketan, jangan jauh-jauh."

Jisung memberontak saat tubuhnya ditarik ke dalam dekapan si lelaki tinggi itu.

"Le-lepas. Maaf tuan, sa-saya bukan pelacur disini."

"Ah, gue salah orang ya?"

Jisung pikir Lucas akan melepaskannya, namun tidak, dia malah semakin erat mendekap Jisung.

"Haha... tapi lo manis banget. Polos banget lagi. Lucu. Tidur sama gue yuk, gue bayar berapapun lo mau."

Jisung menggeleng keras. Mendorong tubuh Lucas, tapi sayangnya Lucas semakin memaksanya. Menarik tengguknya dan mencium bibirnya dengan kasar.

Jisung tidak diam saja. Dia memukul tubuh Lucas sekuat tenaga. Apalagi ketika Lucas mulai mengarahkan tangannya untuk menyentuh kejantanan milik Jisung.

My EXWhere stories live. Discover now