15. Sakit

5.9K 583 9
                                    

Minho mencari Jisung. Ke sekolah, Jisung tidak ada. Bahkan kata Sungchan, hari ini Minji juga tidak masuk sekolah.

Dengan menitipkan Jiho pada Sungchan, dia bergegas mencari Jisung. Ke semua tempat yang mungkin Jisung datangi.

Minho pergi ke apartemen Jisung, lagi-lagi dia tidak menemukan Jisung. Apartemennya kosong.

Kemudian dia mencari ke minimarket tempatnya Jisung bekerja, dan kembali tidak mendapatkan apapun. Rekan kerja Jisung bilang, Jisung sudah tidak masuk dari kemarin.

Satu-satunya yang bisa Minho harapkan hanya Felix dan Changbin. Tak butuh banyak berpikir, dia segera menghubungi Felix.

Sayangnya, entah kemana, Felix tak kunjung menjawab teleponnya. Minho tidak menyerah, dia masih memiliki Changbin sebagai harapan terakhirnya.

Dan benar, Changbin menerima panggilan teleponnya.

"Hallo? Minho?"

"Bin. Gue butuh bantuan lo."

"Lo kenapa? Suara lo kok gitu?"

Suara Minho terdengar parau di seberang sana. Minho memang sempat menangis beberapa jam yang lalu.

"Gue butuh bantuan lo, gue gak nemuin Jisung dimana pun. Lo tau dimana dia? Please, kasih tau gue."

Changbin terdiam cukup lama. Membuat Minho putus harapan. Apa Changbin tidak mau memberitahu keberadaan Jisung kepadanya?

"Ho, gue kirim alamat ke lo. Lo datang ke alamat yang gue kirim."

Changbin memutuskan sambungan telepon itu, lalu tak lama mengirimkan sebuah alamat pada Minho.

Minho tidak ambil pusing. Mungkin Changbin mengirimkan alamat tempat Jisung berada sekarang. Tapi Minho mengernyit bingung ketika alamat yang dikirim Changbin adalah alamat sebuah rumah sakit.

Lalu siapa yang sakit?

Apa Jisung sakit?

Tanpa pikir panjang, dia mengendarai mobilnya menuju alamat yang diberikan Changbin.

.

.

.

Minho sampai disana. Changbin menyuruhnya untuk datang ke kamar VIP dengan nomor 108. Dan Minho mengikutinya.

Changbin ada diluar kamar itu.

"Bin! Jisung mana? Siapa yang sakit? Jisung?"

"Tenang, Ho. Tenang dulu."

Minho menerobos masuk ke kamar itu. Dan jantungnya terasa berhenti berdetak saat melihat Jisung tertidur disana. Wajahnya pucat, dan terpasang selang oksigen di hidungnya.

Minho menangis. Tubuhnya ambruk dan Changbin membantunya untuk berdiri kembali.

"Lo tenang. Jisung baik-baik aja. Dia lagi tidur. Biarin dia istirahat."

"Kenapa bisa kaya gini, Bin? Terakhir gue ketemu dia, Jisung baik-baik aja. Dia sakit apa?"

Terakhir Minho bertemu Jisung saat mereka pergi ke kedai mie, Jisung terlihat baik, tak ada tanda-tanda sakit sama sekali.

"Dia pingsan kemarin sore. Jisung ngeluh sakit perut sebelumnya, tapi dia gak mau dibawa ke rumah sakit."

Changbin mengatakan kalau Jisung di diagnosa menderita infeksi usus. Dokter bilang infeksinya cukup parah dan harus segera di operasi, tapi lagi-lagi Jisung menolak.

My EXWhere stories live. Discover now