34.Konflik dimulai.

314 50 0
                                    

Jangan lupa voment yah!, dah masuk konflik nih 🙂 semoga aja lancar yah hehehe 😂.

♡Happy Reading♡

Kalisa pagi ini sangat bahagia dia sudah siap dengan seragamnya sejenak ia menatap pintu kamarnya Zeira, lalu turun untuk sarapan.

"Pagi bi,"sapa Kalisa sambil duduk di meja makan yang sudah tersedia makanan sarapan pagi.

"Eh non Kalisa,pagi non,non mau sarapan apa, roti atau nasi ?"tanya bi Inah sambil membersihkan meja makan.

"Roti aja deh bi,"jawab Kalisa sambil memainkan ponselnya.

"Nih non, dinikmati yah sarapannya non,"ucap bi Inah lalu berjalan kearah tangga.

"Ehh bi,"panggil Kalisa.

Bi Inah berbalik,"Iya non ada apa?"tanyanya sambil menghampiri Kalisa.

"Bibi mau kemana?,"tanya Kalisa.

"Bibi mau bangunin non Zeira,"jawab bi Inah.

"Eh gausah bi, semalam Zeira bilang gak bakal sekolah soalnya lagi sakit jadi banguninnya nanti agak siang aja ,biarin dia istirahat,"jelas Kalisa.

"Oh gitu ya non yaudah bibi mau buatkan bubur sayur buat non Zeira,"ucap bi Inah.

"Iya bi buattin bubur aja,"ucap Kalisa.

Bi Inah berjalan menuju dapur,Kalisa tersenyum puas.

•••

Saat ini Neina dan Devi sedang berjalan di lorong kelas sambil mengobrol sebentar lagi bel berbunyi.

Seseorang berlari menghampiri Neina dan Devi ,"Nei gawat,"ucapnya teman sekelas Neina dan Devi yang bernama Sila.

Neina dan Devi menatap Sila,
"Kenapa?"tanya Neina sambil menaikkan alisnya.

"Nei, Zeira mana?, ini gawat, lo harus liat video ini,"ucapnya sambil memperlihatkan video itu.

Mata Neina membulat sempurna melihat video itu Devi juga terkejut namun dia tau siapa yang merekam video itu.

Neina menatap Devi,"Kita harus buat Zeira gak sekolah untuk hari ini,"usul Neina.

Devi mengangguk,"Telpon sekarang," pinta Devi.

"Oh iya telpon,"sahutnya sambil mengambil ponselnya di sakunya.

Terlihat muka kecewa Neina ,"Gak aktif,"dua kata itu membuat Devi menghela nafasnya khawatir.

Tring..tring...

"Bel bunyi, tapi Zeira belum datang, semoga aja dia gak sekolah untuk hari ini,"ucap Neina sambil menatap ponselnya.

Sedangkan di sisi lain Zeira baru bangun dari tidurnya namun dia merasakan pusing tubuhnya pun seperti hangat.

Zeira menatap telapak tangannya yang terluka kemarin ,"Ihh kok lukanya jadi kayak gini?"tanyanya pada dirinya sendiri.

Luka di telapak tangannya membiru dan sedikit mengeluarkan cairan putih seperti nanah tapi entah apa itu namun yang dirasakan Zeira seperti perih jika di gerakan.

Lama menatap lukanya Zeira menoleh kearah jam dinding. Zeira membelakkan matanya terlihat disana pukul tujuh lebih sepuluh menit.

"Kenapa gue bisa telat sih,"gumamnya sambil berlari kesana-kemari mengambil seragamnya.

Setelah siap dengan seragamnya yang ehhh.. tidak bisa dikatakan rapih. Zeira berlari keluar kamarnya,saat di lantai bawah Zeira memakai sepatunya.

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang