Berawal dari sebuah perasaan
Menjadi awal kehancuran
Jika ku tau perasaan ini penyebabnya
Aku akan menghilangkan perasaan ini
Ini akan sangat menyakiti hati kecilku
Aku hanya ingin kalian tau
Walaupun hanya dengan kata-kata
Bahwa cinta tak selalu in...
"Ada rasa tidak suka saat melihat kamu dengan orang lain ,apa itu cemburu?" ~Arka Delvian Elvano~
Sore ini murid berhamburan keluar dari kelas mereka, sebagian dari mereka pergi ke parkiran sekolah, sebagian juga berlari-lari menuju lapangan outdoor, demi menonton pemandangan indah, mereka rela kepanasan.
Bagaimana tidak?, Arka dan lainnya terkecuali Devan sedang bermain basket dan yah siapa yang mau melewatkan kesempatan itu.
Lapangan ini hampir di kelilingi para murid terutama siswi. Terlihat di sana Arka sedang mendribble bola basket , sorakan para siswi menggelegar.
'Gila Arka punya gue titik gak pake koma pokoknya!,'
'Gue seneng banget Arka sama Kalisa udah putus,'
'Ian semangat yah,'
'Sumpah hari ini Kevin kok ganteng banget ya?,'
'Eh baru inget , pangeran es kemana?'
Begitulah sorakan mereka yang di acuhkan oleh Arka dan lainnya. Ian mengedarkan pandangannya.
"Eh si Devan kemana tuh?,"tanya Ian .
"Gue juga gak tau, dia bi-," jawaban Kevin tergantung matanya menyipit melihat seseorang yang sedang di bicarakan saat ini juga,"ehh tuh si Devan,"
Ian menatap kearah objek yang di tatap oleh Kevin,"Devan sama Zeira?"
Pertanyaan itu spontan menghentikan aktivitas Arka, bola basket yang tadi ia pantulkan, sekarang ada di tangannya dengan erat, Arka mencengkram bola basket itu seakan bola itu adalah musuhnya.
Kevin menaikan sebelah alisnya melihat gelagat aneh Arka. Dalam hatinya ia bertanya 'Apa Arka Cemburu?'.
"Woy, hari ini gue gak latihan ya, gue ada urusan sama Zeira,ya engga Ra?"tanya Devan sambil menaik turunkan alisnya.
"Aduhh Dev lo latihan aja sono, lo tau kan gue harus kerja," ucap Zeira pelan saat diakhir kalimat.
"Harus apa Ra?"tanya Devan, sebenernya Devan tau apa yang di katakan Zeira,namun entah kenapa dirinya ingin bersama dengan Zeira.
Zeira memelototi Devan sambil mengumpat Devan di dalam hatinya, sedangkan Devan ia malah terkekeh geli lalu tangannya mengacak-acak rambut Zeira.
Devan menunduk menyamakan tinggi Zeira , "udahlah ikut aja, jangan banyak ngomong,atau mulut lo gue sumpalin pake mulut gue,"tegas Devan.
Zeira menahan rasa malu dan marahnya, pipinya terlihat memerah hanya karena kata-kata yang di ucapkan Devan membuat jantungnya berdegup.
Arka yang melihat itu hanya menatap datar sangat datar,tapi telapak tangannya mengepal.
Sedangkan Ian dan Kevin bersiul menggoda Zeira dan Devan.
"Vin gue iri sama mereka, kalian tega banget sih mesra-mesraan depan jomblo, kan gue jadi kepengen nih,"celoteh Ian.
Kevin menatap Ian ," gausah banyak ngomong ya atau mulut kamu aku simpilin piki milit iki?"tanya Kevin kepada Ian dengan nada yang dibuat-buat.
"Mau dong bang...."jawab Ian dengan suara yang alay, sambil memonyongkan bibirnya kearah Kevin.
Hal itu membuat Zeira makin menahan rasa malunya, bahkan bukan hanya pipinya yang memerah tapi telinganya pun ikut memerah.
Kevin menjauhkan muka Ian dengan tangannya,"Lo apaan sih , gue bercanda kali,"
Devan tertawa kecil melihat hal itu, sedangkan Zeira berbalik membuat semua menatapnya termasuk Arka yang sendari tadi terdiam.
"Gue tunggu di parkiran, cepet!"ucap Zeira tanpa menatap Devan, lalu berlari menjauhi lapangan.
"Gue cabut."ucap Devan lalu berlari menghampiri Zeira.
Bagaimana Zeira bisa menahan malunya, jika ucapan Devan tadi di dengar oleh siswi yang di pinggir lapangan.
Membuat mereka berbisik-bisik heboh.
'Gue gak ngerti lagi bagaimana bisa Devan ngomong panjang lebar gitu?'
'Kenapa harus Zeira ?'
'Apa Zeira mau jadiin Devan sebagai pelampiasan ?'
Banyak sekali pertanyaan di benak mereka, sama halnya dengan Arka,
'Kenapa mereka berdua sedekat itu?apa mereka...dan lagi kenapa gue harus peduli?,'~batin Arka.
Arka melempar bola basket itu kearah Kevin, hap untung saja bolanya tertangkap jika tidak muka Kevin akan menjadi korban.
"Gue lagi malas latihan, kalian aja,"setelah mengatakan itu Arka pergi meninggalkan Ian dan Kevin.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC
Hai!❤️
Masih ada yang baca kah ? Atau udah sepi , maaf banget gak bisa up sesering mungkin tapi aku akan usahain ❤️
Part selanjutnya kalian bakal menikmati keseruan keluarga Brian. Vote and coment ya 🌟
Makasih ya udah 2K Viewers🎉 padahal cerita belum tamat.
Oh ya,yang baru mampir jangan cuman mampir sebentar ya, stay terus sampai tamat. Baru itu yang namanya Zeders sejati ❤️😂
Aku gak maksa sih mau di vote atau enggak itu hak kalian ,tapi kalo suka jangan lupa di vote ya biar aku semangat ketiknya hehehe❤️
Sekali lagi terimakasih telah berkunjung ke cerita Zeira yang menurut aku sih gak jelas hehehe canda deh😂.
