25.Pagi yang buruk.

314 58 0
                                    

"Saat aku melihat mu aku merasa sedih dan senang , senang karena aku bisa melihat mu dan sedih karena tidak bisa memiliki mu"
ZeiraA.M♡

~Happy Reading~

Pagi ini Zeira bangun dari tidurnya yang nyaman mungkin karena semalam ia kelelahan jadi langsung tertidur, bayangkan saja mereka pulang sekitar jam 11 malam.

Zeira menatap kotak hadiah yang tersimpan di atas meja belajarnya.

"Semoga Kiara suka" gumamnya lalu menatap jam dinding terlihat pukul 06.30.

"Gue harus cepet mandi , gue gak mau ketinggalan bis" ucapannya sambil berlari menuju kamar mandinya.

Setelah siap dengan seragamnya ia langsung menggandeng tasnya lalu keluar menuju dapur , namun langkahnya terhenti melihat ayahnya , Kalisa dan ibu tirinya.

'mending sarapan di sekolah deh ,eh tapi uang saku gue...'~batin Zeira. Saat akan melangkah keluar suatu suara menghentikannya.

"Duduk !" Suara ayahnya membuat Zeira berbalik lalu duduk di samping Kalisa.

"Kamu jaga Kalisa saya dengan istri saya akan pergi untuk sementara hanya lima bulan " ucap Zevano dengan nada ketus.

"Ayah mau pergi kemana?"tanya Zeira.

"Ada urusan di luar kota, jadi jangan coba-coba menyakiti Kalisa , jika berani menyakitinya bersiaplah untuk angkat kaki dari rumah ini"ucapnya tanpa memikirkan perasaan Zeira.

Saira yang melihat itu merasa bersalah dia ingin sekali membela anak tirinya namun sangat sulit karena Zevano yang keras kepala.

Kalisa menatap Zeira dengan senyum kemenangan. Mata Zeira mulai memanas lalu memalingkan wajahnya, ia benar-benar tidak ingin terlihat menyedihkan didepan ayahnya sendiri.

"Kalisa kamu tenang aja yah , ayah bakal panggil asisten rumah biar dia bisa menjaga kamu darinya" ucap Zevano dengan nada yang lembut .

Zeira yang tak tahan dengan itu semua, langsung berdiri dan menatap ayahnya dengan tatapan sendu.

"Zeira berangkat duluan yah" setelah mengucapkan itu Zeira pergi dengan tergesa ia bahkan tidak berselera untuk makan.

Begitu sampai di sekolah Zeira merasa perutnya berteriak ingin diisi.Tapi uangnya ia sengaja untuk menghemat-hemat bahkan sisa uang nya hanya cukup untuk ongkos bis selama satu bulan.

Zeira jadi merasa kesal, kenapa dia tadi tidak bangun pagi-pagi sekali agar bisa menyiapkan bekal.

Ia berfikir sejenak . Sambil menelungkup kan wajahnya. Zeira tak menyadari bahwa Neina dan Devi berjalan mengendap-endap menghampirinya.

"ZEIRA" teriak Neina sambil menggebrak meja . Membuat beberapa murid terkejut.

Zeira menghela nafasnya lalu menatap Neina kesal .

"Neina, kebiasaan banget sih"kesal Zeira."Gue cubit nih mau hah?"lanjutnya sambil berdiri mendekati Neina.

Neina berlari bersembunyi di punggung Devi. Devi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya ini.

"Sorry Ra , abisnya seru ngagetin lo" ucapnya sambil tersenyum.

"Kantin yuk gue belum sarapan"ajak Devi .

"Ih sama Dev gue juga belum sarapan , kita sehati yah " ucap Zeira sambil menggandeng tangan Devi lalu Zeira dan Devi berjalan meninggalkan Neina yang cemberut.

"STOP"teriak Neina sambil merentangkan kedua tangannya.

"Kalian sehati gitu?,terus gue gak sehati sama kalian gitu?"tanya Neina .

Zeira dan Devi saling menatap lalu Zeira mengedipkan matanya tersenyum tipis lalu kembali menatap Neina.

"Tadi lo sarapan gak ?"tanya Zeira.

"Yah gue sarapan tadi" ucap Neina dengan raut kecewa.

"Berarti lo gak sehati sama kita" ucap Zeira sambil menahan tawanya.

"Ya udah besok kita gak usah sarapan, biar sehati"usulnya membuat Zeira tertawa.

"Kita cuman becanda Nei"ucap Devi dengan santai.

"Yok ah ke kantin , bete gue"ucap Neina sambil berjalan mendahului Zeira dan Devi.

Saat sampai di kantin sekolah , keadaan disana tidak begitu ramai mungkin karena sebentar lagi bel akan berbunyi.

"Kalian berdua mau beli apa?"tanya Neina .

Zeira berfikir sejenak lalu mendapat ide.

"Gue beli roti bungkusan aja deh"kan lebih murah lanjutnya dalam hati .

"Gue juga deh"ujar Devi.

"Lo mau beli sesuatu gak?"tanya Zeira sambil menatap Neina.

"Enggak deh "ucapnya lalu mendudukkan dirinya di meja kantin sambil memainkan ponselnya.

Zeira dan Devi langsung ke kasir kantin dan membayar rotinya lalu menghampiri Neina .

"Yok ke kelas" ajak Zeira.

"ZEIRA"teriak seseorang yang dicintai oleh Zeira.

Zeira berbalik menatap Arka heran , Arka lah yang memanggilnya tadi .

"Jangan lupa nanti malem"peringat Arka.

"Aku gak bakalan lupa"ucap pasti Zeira sambil tersenyum senang.

"Oh ya Ra , Kalisa bakal dateng kan?"pertanyaan itu membuat senyum manisnya Zeira menghilang.

"Aku gak tau"jawab Zeira seadanya, saat Arka akan berbicara Zeira memotongnya"Aku ke kelas yah , Devi sama Neina udah nungguin"setelah mengucapkan itu Zeira pergi meninggalkan Arka.

Arka menghela nafasnya ia lelah dengan perasaannya sebenarnya ini perasaan apa ?,tanyanya dalam hati.


TBC
Guys maaf yah part ini menurut aku kayak ngebosenin atau part yang lain juga gitu 😂.
Jangan lupa vote komen end follow.

Next?

🌺9-Des-2020🌺

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang