23. Honorary

557 75 14
                                    










3 bulan berlalu. Eunbi menyusuri koridor sekolah untuk pergi menemui Kakak Kelasnya yang kini menjabat sebagai Wakil siswa. Siapa lagi kalau bukan Hanbin. Pria itu benar-benar bebal.

Eunbi berlari , melewati kerumunan Group jeno yang berisi pria-pria tampan hampir keseluruhanya. Ia tetap fokus berlari , sampai Jeno menahan tanganya.

"Sayang , hei mau kemana?" Tanya Jeno pada eunbi.

Nafasnya tersendat-sendat , "ASAP!"

Eunbi melepaskan tangan jeno dan kembali berlari.

"Jangan lari-lari eunbi , nanti jatoh" Teriak Jeno karena eunbi tak mendengarkanya.

Tak mau mendengar Teguran Jeno , matanya teralihkan ketika melihat Ada balok besar. Berusaha untuk berhenti tapi ia sudah terlanjur Cepat.

Brukkkhhh 

Kertas yang di pegangnya tadi berhamburan , ia jatuh tersungkur sembari menahan malu , untungnya tidak terlalu ramai disini.

Jeno berlari menghampiri eunbi yang masih tersenyum karena sejujurnya tidak sakit hanya saja rasa malunya menembus lapisan atmosphere.

"Nah kan udah di bilangin , jatoh kan , ga nurut sih sama suami" Tutur jeno sembari menggendong eunbi untuk di dudukkan di salah satu kursi dekat Jendela.

"Hehehe maaf , aku buru-buru banget"


Jeno mengelus pelan surai eunbi kemudian melihat kakinya yang luka , Jeno tersenyum. Ia merasa bersyukur , ia mempunyai kesempatan untuk mengobati kaki eunbi , karena selama ini ia rasa bahwa eunbi-lah yang lebih banyak merawatnya.

"Sini" ujar jeno

"Kenapa sayang?"

"Ituloh kaki kamu luka , udah duduk di situ. Aku ambil plester di tas aku bentar" Jelas Jeno kemudian meninggalkan eunbi yang sedang terduduk.

Tak lama jeno kembali dengan beberapa Ice cream di tangan kanan dan Plester di tangan kiri. Membuat eunbi yang sedang menunggu menjadi tersenyum bahagia.

"Nih makan eskrim aja" tawar jeno kemudian fokus pada Luka eunbi

"Trimakasih bapak jeno yang terhormat"

Jeno duduk dan mengobati kaki eunbi. Eunbi hanya melihat sembari menikmati ice Creamnya.

Luka eunbi Tidak terlalu parah , di tempel plester sudah cukup.

Selesai dengan urusanya Jeno duduk di samping eunbi. Wanita itu masih setia dengan ice cream-nya dan membuat Jeno sedikit kesal.



Lee jeno cemburu pada ice cream...



"Sayang ih , aku di anggurin" rutuk jeno sembari menoel-noel pipi Eunbi.

"Ha? Maaf aku lagi makan"

"Ishhh sama makanan sampe lupa suami"

"Yaudah , ini udah habis...yah tanganku celomotan eskrimmm gada tisu lagi" Keluh eunbi namun Jeno menarik tangan-nya dan mulai mengemut seluruh jari eunbi.

Eunbi menatap Jeno kesal , Pria ini mempunyai fetish yang aneh sekali. Setiap kali sesuai makan snack , jeno selalu mengemut seluruh jari eunbi membuat sang empunya menjadi bergidik sendiri.

"Gausah segitu natapnya, mau aku jilatin kamu atas bawah juga?" Ledek jeno pada eunbi membuatnya salting seketika.

"Ihh kamu ish"

Younger | H.eb  X L.JnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang