34. Issue

415 63 27
                                    






Senyum terpantri di wajah eunbi ,kala jeno memasuki rumah dan meneriakkan namanya dengan gembira.

Wajah pria itu terlihat kelelahan  , kantung mata yang sangat parah dan lihatlah kumisnya , persis seperti paman-paman di luar sana.



"Eunbiiiiii" teriaknya girang sembari berlari dan memeluk istrinya.

Eunbi-pun melakukan hal yangsama "Jennnnn" teriaknya



Jeno memeluk istrinya penuh rindu. Padahal ia sudah berusaha untuk membalap sekitar 1 minggu lebih cepat daripada tanggal yang sudah ia tetapkan untuk pulang. Tapi ia masih merasa bahwa kehadiranya untuk eunbi tertunda sangat lama.

Air matanya menetes begitu saja. Entah harus seperti apa ia ber-ekspresi, Yang jelas ia sangat rindu pada Istrinya yang sedang mengandung anaknya sekarang.


"Assalamualaikum sayang , maaf jeno terlambat" Ujar jeno berusaha menahan suara isakanya.

"Waalaikumsalam Jen , nggak kok justru kamu lebih cepat" jelas eunbi meyakinkan Jeno yang sedang memeluknya.


Eunbi melihat wajah suaminya yang kusut. Pria itu memang tak pandai merawat diri. Wanita itu terdiam melihat mata suaminya yang berair.

Tanganya tergerak untuk menghapus jejak-jejak air mata , kemudian berusaha menenagkan Jeno.



"Kenapa nangis sayang?" Tanya eunbi sembari merapikan rambut jeno.

Pria itu menggeleng , "aku rindu sama kamu"

Eunbi tersenyum , ia kembali menarik jeno dalam pelukanya. "Aku juga!" Bisik eunbi ke telinga jeno , berniat untuk menaikkan mood-suaminya itu.


Jeno tersenyum. Ia turun , mensejajarkan wajahnya tepat di hadapan perut Eunbi. Inilah saatnya , bayinya harus mengenali Ayahnya.

Ia sangat senang , walaupun perut eunbi belum membesar tapi mengetahui bahwa ada Benih-nya di sana saja sudah membuatnya kepalang bahagia.




"Hai nak , ayah udah pulang nih. Maaf ya baru bisa ketemu , kamu sehat kan nak ? Ayah bakal jagain kamu sama bunda ya...cepat lahir nak terus main PS sama ayah , oke?" Ujarnya.

"Bunda kamu udah makan belum? Kalau belum tendang aja perutnya nak , suruh bunda buat makan. Bunda kamu sukanya skip makan terus , nanti maagh-nya kambuh malah ngomel-ngomel ke ayah"

"Udah ya nak ,Ayah mau istirahat bentar ya , nanti ayah ajak ngobrol lagi. Dadah"



Jeno asik berbicara dengan anaknya. Sedangkan sang bunda sedang menatap keduanya dengan senyum penuh arti. Ternyata eunbi baru menyadari kalau Khayalan-nya mengenai nikah muda di Wattpad benar-benar bisa terwujud untuknya.

Eunbi tertawa , kala jeno menciumi perutnya yang masih rata itu. Senyuman pria itu tak pernah luntur.

"Ayah sayang sama kamu..." bisik jeno pada perut eunbi.







Jeno beralih kembali ke Eunbi yang masih setia menonton aksi suaminya itu.


"Sekarang kamu, udah makan belum?"tanya Jeno ke eunbi.

Eunbi menggeleng , "hehe belum jen , nungguin kamu"

"Ck , mulai sekarang makan kamu harus di jaga. Nanti anak kita kelaparan. Gausah nungguin aku kalau udah lewat waktu makan. Makan aja duluan , kalau lapar jangan di tahan , makan aja oke..." ujar jeno sembari menggigit  hidung eunbi.

"Awwww jen , geliiii. Tapi nanti aku gemuk"

"Kamu gemuk ya aku sukalah , makin gemoy kalau di peluk susu sama dada makin uwaw" goda jeno pada istrinya , ia mendapat tamparan hebat di punggungnya.

Younger | H.eb  X L.JnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang