Chapter 60

6.9K 676 113
                                    

Putri Larissa teringat percakapannya dengan Carolina hari itu.

'Saya akan mendandani anda lebih indah dari sebelumnya untuk malam ini! Karena anda harus memiliki percakapan yang mendalam dengan sang duke!'

"... Akankah duke benar-benar menyukaiku?"

"Benar! Siapa yang berani menolak anda, putri? Anda diberkati dengan keindahan bidadari. Anda bahkan mungkin mendapatkan ciuman romantis pertama anda di bawah sinar bulan!"

"A-ap...?"

Mendengar kata-kata Carolina, Larissa bisa merasakan hangatnya rona merah yang merambat di lehernya.

Putri Larissa mengagumi bunga-bunga itu saat ia sedang menunggu duke.

'Bisakah aku benar-benar bertemu dengan duke...?'

Larissa menunggu di sana sampai fajar.

Sayangnya, duke cernoir tidak pernah muncul...

* * *

Keesokan hari...

Tok-tok-tok!

"Nyonya, ini Norman."

"Masuk."

Kepala pelayan itu memasuki ruangan dengan ekspresi rumit.

Tetapi sebelum Elody sempat bertanya ada apa tiba-tiba dua orang lainnya muncul dari belakang.

Itu adalah Baron Vendos dan Baron Bernard.

"Duchess!"

Kedua baron berlutut di depan Elody.

"...Apa ini...?" tanya Elody, bingung.

Norman menghela napas. Para baron telah meminta Norman untuk membiarkan mereka bertemu dengan duchess. Namun, Norman tidak menyangka mereka akan bertindak seperti ini.

"Oh tidak, kenapa kalian melakukan ini? Tolong berdiri."

Elody menyuruh mereka berdiri, tetapi kedua baron itu terus berlutut.

Mereka bahkan menggosok kedua telapak tangan dan mulai menangis.

"......"

Elody bertukar pandang dengan Norman, bertanya-tanya apakah orang-orang ini gila.

Beberapa saat kemudian, kedua baron itu menenangkan diri. Kemudian, mereka duduk di sofa dan mulai menceritakan kekhawatiran mereka kepada Elody.

"Kami tidak ingin terpisah dari keluarga kami, nyonya...Mohon maafkan kami...."

"Tidak apa-apa..."

Kedua Baron datang ke Elody setelah berdiri di tepi tebing.

Tanggal yang dijanjikan sudah dekat. Dalam beberapa minggu, mereka harus pergi ke hutan kematian.

Mereka telah mencoba menggunakan Iris untuk menyelamatkan diri, tetapi Iris tidak tertarik pada duke. Iris hanya terus mencari pria berambut pink.

Berkat itu, kedua baron itu sibuk menyelidiki anak-anak Count McClair.

Tapi mereka tidak bisa mengatakan itu pada duchess.

Tujuan mereka sekarang adalah untuk menghindari menyinggung sang duchess dan mendapatkan sisi baiknya.

"......"

Elody sangat cemas.

"Aku minta maaf, tapi itu sudah diputuskan oleh duke. Aku takut aku tidak bisa berbuat apa-apa..."

"Mohon ampun! Nyonya adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan kami!"

"Iya! Mohon ampuni dosa-dosa kami dan beri tahu yang mulia duke untuk mengasihani kami...!" Kedua baron itu menangis, mengatakan bahwa mereka tidak ingin berpisah dari keluarga mereka lagi.

I'm Ready for Divorce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang