Chapter 20

5.1K 633 7
                                    

Pembuatan ginseng merah berhasil dilakukan. Elody memberikannya kepada para pelayan, dan hasilnya memuaskan.

'Seperti yang diharapkan dari ginseng merah!'

Elody merasa seperti dia sudah menghasilkan banyak uang.

Berita tentang kesuksesannya menyebar dari mulut ke mulut, dan para kesatria mulai tertarik pada obat itu. Untuk membuat semuanya adil, Elody juga memberikan banyak pil kepada para ksatria dan penjaga.

"Saya berharap saya bisa memproduksinya secara massal. Saya perlu lebih banyak sebidang tanah di rumah kaca."

Sayangnya, untuk saat ini, dia tidak punya cara untuk menanamnya dalam jumlah banyak. Jadi dia tidak punya pilihan selain mengandalkan sihirnya.

Metode budidayanya menghasilkan hasil yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat. Seperti itu, dia bisa memproduksinya secara massal melalui sihir.

Lagipula, satu akar saja sudah cukup untuk menghasilkan pil yang cukup banyak.

"Nyonya, apakah anda lelah?" Anna bertanya dengan cemas, tetapi Elody menggelengkan kepalanya.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih telah mengkhawatirkanku, Anna."

Orang pertama yang menguji efek ginseng merah adalah Elody.

Diliputi kelelahan, Elody bersantai dengan meminum pilnya, dan itu memiliki keberhasilan tinggi!

Elody menambahkan lapisan merah ke bagian luar pil dan menamakannya 'Pil Merah' alias 'Obat Mujarab.'

Setelah menyiapkan pil ginseng merah untuk dikirim ke Caville, Elody memanggil Sirka untuk mengunjungi mansion.

"Anda datang ke sini lebih cepat dari yang saya harapkan."

"Tentu saja." Sirka tersenyum.

Sirka duduk di seberang Elody dan mengamati ekspresinya.

'Keyakinan seperti itu!' Pikir Sirka saat jantungnya berdebar karena kegembiraan.

Segala sesuatu mulai dari cara Elody menahan diri, cara Elody berbicara, hingga ekspresi kepercayaan diri yang tak tergoyahkan, yang mengatakan Elody bisa melakukannya. Sirka tidak bisa berbuat apa-apa selain menaruh kepercayaan pada Elody.

Elody mengeluarkan pil dari kotak kecil dan mengulurkannya pada Sirka.

"Ini adalah..."

Sirka mengambil pil itu dengan tangannya yang gemetar dan memeriksanya. Warnanya cantik, seperti permata.

"Benar sekali. Ini disebut Pil Merah."

"Oh... begitu."

"Anda juga bisa menamainya sebagai Obat Mujarab. Apa anda tahu kenapa?"

"Tidak, saya tidak tahu," kata Sirka sambil menggelengkan kepalanya.

"Karena itu obat untuk banyak penyakit. Sekarang, dengarkan baik-baik. Sejauh obat ini bekerja...."

Elody mulai menjelaskan kemanjuran pil seperti pedagang sungguhan sementara Sirka mendengarkannya dengan penuh perhatian.

"Pertama-tama, ini memperkuat sistem kekebalan dan membantu menurunkan kambuhnya penyakit. Itu juga aman dikonsumsi, bahkan jika anda demam. Terakhir, ini mengurangi kelelahan dan meningkatkan energi seseorang."

"Wow...! Benarkah?" Sirka berseru saat matanya berkilau setelah mendengar kata-kata Elody.

Sirka tampak seperti akan membelinya bahkan jika dia harus menjual rumahnya.

I'm Ready for Divorce!Where stories live. Discover now