Chapter 56

4.1K 678 88
                                    

"......"

Elody dan Caville tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak percaya kata-kata Amos.

Imam Besar Amos segera memeras otaknya untuk mencari alasan yang masuk akal.

"Kami menyimpannya untuk alasan keamanan. Kami dengan tulus meminta maaf karena menyebabkan yang mulia kehilangan kontak satu sama lain. Namun, mengingat situasi saat itu, cobalah untuk mengerti."

Imam besar Amos bersiap menghadapi yang terburuk saat Caville memandangi kereta dengan tatapan mengancam.

Itu jumlah yang sangat besar.

Caville memelototi imam besar itu.

Karena ketakutan, Amos segera memberi isyarat, memerintahkan para pendeta lainnya untuk meletakkan surat perbekalan dari Elody di depan gerbang.

Meski ruang di depan gerbang sudah penuh, para pendeta tidak berhenti bergerak.

Dan akhirnya, karena kurangnya ruang, perbekalan mulai menumpuk di koridor.

Hati Caville terasa seperti sedang dirobek-robek saat ia perbekalan dari Elody.

"......"

Namun, tidak seperti Caville, Elody meragukan.

'Apakah aku mengirim sebanyak itu...?'

Jumlahnya sangat besar...

Elody menyentuh tengkuknya.

"Sebagai tanda permintaan maaf kami, terimalah perangkat komunikasi ini sebagai hadiah dari kuil thysser," Amos berbicara sesopan mungkin.

Mata Elody membelalak mendengar kata-kata Amos.

Perangkat komunikasi adalah alat sihir dewa yang hanya bisa digunakan oleh para pendeta tinggi dan keluarga kekaisaran.

Elody mendengar bahwa ada pembuat alat sihir dewa yang luar biasa di kuil thysser yang bisa membuat alat komunikasi itu.

Layaknya ponsel modern, perangkat ini memungkinkan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam jarak yang jauh.

Imam besar Amos menoleh ke Elody yang penasaran dan memberinya sebuah kotak kecil.

"Bolehkah saya meminta duchess untuk memeriksa isinya?"

"......"

Mendengar kata-kata Amos, Elody dengan hati-hati membuka kotak itu. Ada dua alat sihir logam seukuran telapak tangan.

Desainnya sangat mencengangkan sehingga bisa dianggap sebagai artefak kuno.

"Terima kasih."

Elody sangat menyukai hadiah itu. Ia dipenuhi dengan keinginan untuk membawanya ke lab dan membongkarnya.

'Aku harap aku bisa berhasil membuat alat sihir juga suatu hari nanti...'

Elody juga mencoba membuat alat sihir, tetapi hasilnya sangat tidak rapih.

Semuanya untuk produksi ginseng merah, tetapi ada banyak kekurangan seperti mesin menghasilkan suara yang sangat keras atau ukurannya yang terlalu besar.

Elody memanggil para pelayan untuk memimpin para pendeta ke kamar tamu.

"Saya sudah menyuruh para pelayan untuk mengirim barang bawaan anda ke kamar anda besok, jadi sebaiknya anda masuk dan istirahat dulu."

"Terima kasih, duchess."

Imam besar Amos melirik Caville sebelum mengikuti seorang pelayan yang membimbingnya ke kamarnya.

I'm Ready for Divorce!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant