Intoxicate 13: Sleep with Me

165K 14.7K 1K
                                        

VOTE DAN SPAM KOMENTAR YA

𝕴𝖓𝖙𝖔𝖝𝖎𝖈𝖆𝖙𝖊

Awalnya Chiara takut setengah mati kalau apa yang terjadi di kantin sekolah tadi akan membuat Hana dan Theodoric bertengkar, tapi dia segera mengembuskan napas lega ketika melihat Hana sedang cekikikan di ruang tengah sepulang sekolah, duduk bersebelahan dengan Theodoric dan sedang makan pizza. Terlihat seperti tidak terjadi apa-apa, jadi Chiara memutuskan untuk lupa pada apa pun yang terjadi tadi.

“Ra, sini!” Hana dengan senyum lebar mengangkat sepotong pizza di tangan. Theodoric ikut mendongak gara-gara panggilan cewek itu pada Chiara, efeknya bukan main-main, Chiara seperti tersengat oleh tatapan laser Theodoric.

Chiara mendekat dengan langkah ragu, Hana dan Theodoric sepertinya sedang nonton film di Netflix lagi. Cewek itu duduk di sofa yang berbeda, dia menghidupkan layar ponsel yang sejak tadi dia bawa-bawa, melihat ada e-mail masuk dari Om Dirga yang isinya adalah ‘Semangat belajarnya ya, Chiara!’.

“Gabung sini, Ra. Nih, film asik banget harus nonton!” Hana terlalu antusias dan Chiara jadi tidak tahu bagaimana harus menolak cewek itu. “Tuh, di sebelah Theo kosong,” katanya sambil mengedik pada sisi kanan Theodoric.

“Gak usah, Kak. Nggak terlalu suka nonton, hehe.” Tawa hambar Chiara nampaknya tidak menjadi pendukung, karena raut wajah Hana jelas tidak percaya.

“Udah gak usah malu ih, jadi gemes! Ntar nyesel loooh.”

Sambil memegang erat ponsel, Chiara bangkit, dia mengambil bantal kecil di sana sebelum duduk. Baru saja satu detik, Chiara sudah mabuk rasanya. Aroma parfum Theodoric menyerang, dia sampai mencengkram bantal di pangkuannya diam-diam karena melihat side profile cowok itu. Tampan sekali. Chiara bisa melihat bulu mata Theodoric bergerak mengikuti kedipan mata cowok itu yang sangat tenang.

Hana memekik kegirangan gara-gara suatu adegan yang justru membuat Chiara tutup mata; tokoh utama cowok mencium tokoh utama cewek di pesta. “Ih! Akhirnyaaa! Ya ampun, jantung gue tuh sampe serrr gitu,” celetuk Hana heboh. “Gereget banget anjir, cowoknya ngelawak mulu.”

Entah kenapa Chiara justru merasa malu, dia sampai memerah dan itu bahkan harusnya tidak punya urusan dengan dia, adegan itu tidak perlu membuat dia jadi merasa panas di seluruh wajah. Chiara gigit jari, dia berharap tidak ada adegan lain yang lebih liar lagi. Hana tertawa lantang, film romance-comedy ini memang lucu, tapi Chiara terlalu kaku untuk sekadar melepas kekehan kecil. Chiara tidak tahu apa Hana selalu seheboh itu; pada suatu kalimat yang terdengar menggelikan, Hana memekik seperti anak 15 tahun yang sedang kasmaran.

Tidak berhenti di situ, Hana sampai memukuli lengan Theodoric, dan cowok itu berusaha menghindar sampai kepalanya membentur kening Chiara.

“Eh, kejedot, ya?” tanya Hana, tanpa merasa bersalah. “Sini dijedotin lagi!” Hana berdiri dengan lutut masih di sofa, lalu membenturkan lagi kepala Theodoric dan Chiara lebih kuat dari benturan sebelumnya. “Nah, gitu, kata nenek gue dulu harus dijedotin lagi sampe bunyi.”

“Primitif banget,” gumam Theodoric kesal.

Chiara terkadang juga tidak mengerti pada apa yang terjadi di dalam kepala cantik Hana, cara berpikirnya itu loh. Chiara menggeleng kecil masih sambil mengusap kening, terasa agak menyakitkan terbentur dengan kepala Theodoric. Dia terkesiap kecil, terkejut melihat Theodoric meliriknya sekilas lalu dengan tidak peduli menatap layar laptop lagi. Chiara menggerutu dalam hati, bahkan sikap Theodoric barusan bisa membuatnya kesal sendiri.

𝕴𝖓𝖙𝖔𝖝𝖎𝖈𝖆𝖙𝖊

Sore berikutnya Chiara masih bersama Theodoric karena Hana benar-benar sibuk dengan pemotretan, tapi Theodoric tidak mengendarakan motor ke arah apartemen Hana. Chiara was-was dan menepuk bahu cowok itu pelan. “Mau ke mana sih ini? Jalannya bukan ke arah sini seinget gue!”

Intoxicate [TERBIT]Where stories live. Discover now