27 - Ssam

710 72 0
                                    

"Sudah sampai nona."

Taksi yang membawa Evelyn berhenti di depan gedung apartemen Daeshik. Mendengar sang supir telah memberitahu, Evelyn langsung merogoh tas yang ia bawa kemudian menyodorkan uang ke arah sang supir.

"Gamshamnida Ahjusshi." Kata Evelyn sopan sebelum keluar dari taksi.

Dengan langkah pelan, Evelyn pun kembali mengarungi jalanan untuk sampai ke depan apartemen. Hanya beberapa menit yang ia butuhkan untuk sampai ke lantai atas, dan saat ini Evelyn pun telah sampai di depan kamar milik Yuri.

Setelahnya Evelyn menjulurkan tangannya untuk menggapai doorlock kemudian menekan cepat sandi yang sudah ia ketahui.

Bip!

Pintu apartemen Yuri terbuka, Evelyn pun langsung saja masuk ke dalam untuk mencari-cari di mana keberadaan sahabatnya kini.

Baru beberapa langkah Evelyn perlihatkan ketika tiba-tiba saja gadis itu termenung di tempat ketika melihat penampakan Yuri yang tengah duduk di sofa sembari menatap leptop di atas meja.

Yuri yang tadi mendengar suara pintu terbuka juga mulai mengalihkan pandangannya dari leptop ke arah depan, yang tatapan matanya tentu saja langsung berhadapan dengan Evelyn yang saat ini hanya terdiam di posisinya tanpa mengatakan apa-apa.

"Kau sudah pulang?" Yuri menyapa pertama kali sambil mulai menegakkan badan kemudian menanggalkan kaca mata yang tengah ia pakai tadi di sebelah leptop.

"Aku tadi mendapat kiriman daging dari eonni, makan malam kali ini kita pesta ssam saja bagaimana?" (Ssam = daging panggang yang di bungkus selada, biasanya juga di tambah nasi, bawang putih, atau saus gochujang).

Yuri pun mulai beranjak dari tempat duduknya setelah menawari Evelyn. Dan bukannya menjawab, Evelyn malah terdiam sambil menatap Yuri dengan tatapan yang tak terbaca.

Melihat gelagat Evelyn, Yuri yang cepat peka akan perubahan sifat sahabatnya itu langsung saja mengarahkan kakinya ke arah Evelyn untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

"Ya... kau kenapa? Ada suatu hal yang terjadi lagi?" Tanya Yuri mulai cemas ketika ia melihat mata Evelyn mulai memerah, bahkan berkaca-kaca.

"Katakan apa yang terjadi, ya... jangan membuatku khawatir seperti ini." Tegur Yuri semakin cemas karena Evelyn tak membalasnya selain dengan bahunya yang mulai bergetar.

Tangis Evelyn pecah, dan saat itulah ia langsung saja menangkup tubuh Yuri untuk ia dekap ke pelukannya.

Yuri yang terkejut akan apa yang Evelyn lakukan hanya bisa memasang wajah bingung ketika Evelyn semakin mengeratkan pelukan kepadanya.

"Kau kenap—."

"Terimakasih Yuri-ah." Potong Evelyn cepat yang seketika membuat Yuri terdiam.

"Terimakasih karena kau selalu ada untukku, Terimakasih karena selalu mendukungku dan Terimakasih karena selalu menjadi sahabatku." Kata Evelyn dengan nada bergetar. Evelyn benar-benar menumpahkan semua yang ia rasakan kali ini, berterimakasih pada Yuri bahkan kembali menangis di hadapannya.

Mendengar ucapan Taehyung beberapa saat lalu tentang kedatangan Yuri untuk membelanya benar-benar membuat Evelyn terharu. Ia tahu Yuri baik dan perhatian kepadanya, tapi ia lebih tau bahwa Yuri sangat sayang padanya, hingga ia akan memasang badan untuk membela dirinya.

"Ya... Berhentilah menangis, kau membuat hatiku sakit." Yuri menepuk-nepuk pelan punggung Evelyn yang masih saja bergetar karena ia masih menitihkan air mata yang entah kenapa juga membuat diri Yuri mulai merasakan hawa panas di sekitaran matanya.

My First and Last (Revisi)Where stories live. Discover now