Mencari Cinta Sejati

221 8 0
                                    

"Hembusan angin meniup wajah alam
Mataku tak berkedip menatap langit
Terlalu luas tak bertepi pandang
Bisakah aku menyentuh awan"

Dian berdiri diatas panggung dengan senyum lebarnya. Suara merdu nya itu berhasil menarik perhatian semua tamu undangan.

"Berwaktu-waktu aku mengasuh rasa
Mendengarkan jiwaku berkata-kata
Tak mungkin aku abaikan kata hati
Kuharus jujur pada hatiku"

Mata bulat penuh binar itu kini telah berkaca-kaca. Bibir yang tadinya tersenyum lebar kini tersenyum tipis.


"Kau dan aku tak bisa bersama
Bagai syair lagu tak berirama

Selamat tinggal kenangan denganmu
Senyumku melepaskan kau pergi"

Dan setetes air mata pun akhirnya turun membasahi pipi pemuda itu. Dian tersenyum dengan air mata yang mulai mengalir. Sekelebat bayangan indah mulai merasuki pikiran nya.


-5 tahun yang lalu-

" Dian Suherman!!!!"

Dian membalikkan badannya menghadap seorang gadis yang berteriak mengejar nya dengan sapu yang dipegang erat.
Dian tersenyum lebar dengan hati yang riang. Yah, duduk di bangku kelas 11 ternyata semenyenangkan itu.

" Ayo kejar gue..."

" Sini gak! Jangan kaya anak-anak!"

Dian tertawa lepas, mata bulatnya berbinar bahagia.

" Dian ihhh, kaki gue pegel."

Dian memutar kepalanya, gadis yang tadi mengejar nya kini sudah duduk dengan nafas terengah-engah.

" Yaelah Rin, masa gitu doang ciut!"

Karin, gadis manis yang galak nya mengalahkan guru BK. Anak dari seorang Jendral ternama, Delon Armada.

" Kaki gue pegel Dian, pliss bantu gue bangkit."

Dian menggeleng,
" Enggak! Lo pasti bohong kan?"

Karin menggeram,
" KAKI GUE BENERAN PEGEL!"

Dian melirik kaki Karin, lalu menatap dalam wajah gadis itu.

Deg,

Jantung nya berdetak kencang saat melihat wajah Karin yang pucat dengan keringat yang membanjiri wajahnya. Senyum tipisnya yang sangat manis. Bibir mungil yang memutih tapi terlihat sangat cantik.

" Sialan!"

Karin melotot,
" Lo ngomong apa tadi? Sialan? Heh!"

Dian menggeleng, mengusir pikiran aneh nya barusan.

" Udah sini cepet."

Karin mengajukan tangan kanannya,

Dian mengumpat kembali, kenapa wajah Karin sungguh cantik berkali-kali lipat saat ini.

...CINTA SEORANG LELAKI...Where stories live. Discover now