Harus Terpisah

63 5 0
                                    

Pagi harinya, Delon dan Alisa sudah duduk cantik di sofa ruang rawat anak mereka. Ada Baim dan calista juga disana yang ikut menjenguk adik kecil mereka.
Keempat orang itu sama-sama diam dengan senyum yang tersungging di bibir masing-masing.

" Si adek bahagia banget kelihatannya mah, udah jarang kakak lihat dia begini."

Alisa mengangguk,
" Makanya kamu sering-sering kerumah kak, kasihan si adek gak ada temennya. Dia kalau sama mamah gak mau terbuka."

Calista meringis,
" Namanya kakak kerja mah."

" Udah-udah, kalian kalau ketemu pasti berantem dulu. Gak bisa apa kaya papah sama baim?"

Baim tersenyum lebar,
" Betul itu. Harusnya kalau ngumpul tuh baik-baik, jangan berantem."

Alisa menarik kesal telinga anak lelakinya,
" Pande ngomong sekarang yah bang. Sekarang jelasin ke mamah perempuan yang ada di Instagram kamu itu siapa hah?"

Baim menggeliat seperti ulat lalu bersembunyi dibalik papah nya.
" Pah lihat mamah, semuanya mau diajak berantem sama mamah."

Alisa melotot tajam,
" Abang mau masuk perut lagi hah?"

Baim terkekeh geli,
" Mah udah dong, si kakak aja yang dimarahin."

Calista menggeram, baru saja dia tertawa senang karena berhenti dimarahi, adiknya malah memancing api kembali.

" Udahlah, kalian berdua sama aja. Anak papah yah gitu."

Delon mendelik,
" Yah terus bukan anak mamah?"

Calista dan baim menutup mulut menahan tawa. Melihat mamah mereka mengekerut lucu dengan bibir cemberut kesal.

" Enghhh, udah pagi ternyata."

Dian menggeliat merentangkan tangannya, pemuda itu belum sadar bahwa ada orang lain juga dikamar itu.
Dian tersenyum lebar menatap wajah Karin yang ada dalam pelukannya.
" Kamu kenapa bisa cantik banget sih?"

" Karena Tante cantik."

Dian tersentak lalu degan cepat turun dari atas tempat tidur. Dia meneguk ludahnya melihat empat orang didepannya. Lalu tak lama wajahnya langsung memerah malu kala Karin bergumam ditengah tidurnya.

" Dian jangan gerak-gerak, kamu kalau mau cium nanti dulu."

" Eh, anu it-"

" HAHAHA, Anjir muka Lo lucu banget di."

Baim tertawa kencang dengan Calista disampingnya. Membuat Dian kian menundukkan wajahnya yang sudah memanas.

" Siapa sih ribut banget?"

Karin bangkit dan langsung terguling dari atas tempat tidurnya.

Bruk.

" Awwwwww, mamahhhh."

" HAHAHAHA, ANJIR PERUT GUE SAKIT WOY!"

Alisa meringis,
" Astaga dek, suka banget guling-guling."

Baim dan calista kian tertawa kencang, namun akhirnya terhenti kala Delon menatap tajam keduanya.

" Sana cuci muka dulu, habis itu sarapan bareng."

Dian mengangguk, dia langsung berlalu ke kamar mandi setelah membantu Karin bangkit.

" Ih ngapain sih kesini pagi-pagi? Mana ada dua setan ini lagi."

Calista mendengus,
" Cantik gini dibilang setan."

Baim mengetuk kening adiknya kesal.
" Halah, kalau gak disini aja nelpon-nelpon bilang kangen."

...CINTA SEORANG LELAKI...Where stories live. Discover now