𝔻ℙ [05] || Meraga Sukma (Rasuk)

232 67 92
                                    

Tanpa ekspresi, namun memiliki emosi


"Sadewa Dirgha K." ejanya dengan pelan.

" K nya siapa?" tanya Gea dengan matanya yang masih setia menatap name tag dengan satu kata yang disingkat 'K'.

"Bukan hak lo untuk tahu."

"Tinggal ngasih tahu apa susahnya sih?" Gea mendengus. Sementara Dirgha hanya diam. Gea memicing heran, mengapa kini cowok dihadapannya ini menjadi datar dan sok dingin? Padahal tadi malam, dia sempat bertingkah menyebalkan. Bahkan sampai bertingkah konyol dengan memutar-mutar tubuhnya dengan tampang sok polos. 

Ah, Gea tidak tahu mengenai cowok yang notabene nya sebagai siswa SMA Kejora itu. Ya, SMA Kejora, sekolah sebelah yang tidak pernah akur dengan SMA Angkasa. Hingga masalah pribadi pun akan berujung dengan kericuhan. Yap! Kalau benar masalah pribadi, lantas Gea berpikir, apa masalah Dirgha dengan Dean?

"Hufftt..." Gea mengembuskan nafasnya kasar karena cowok di depannya hanya diam dengan pandangan matanya yang menatap lurus ke depan. Persis seperti manekin tak berekspresi! Namun untungnya, Gea masih sabar untuk menghadapi cowok es batu yang ada dihapannya. "Kamu anak SMA Kejora?" tanya Gea lirih.

"Menurut lo?" Bukannya menjawab, Dirgha malah balik tanya. Terlihat sekali guratan jengah yang ia tampangkan sekejap.

"Iya hehe," jawab Gea dengan cengiran khasnya. Dan lagi-lagi Dirgha hanya diam dengan ekspresi datar. Seperti insan yang tak memiliki gairah hidup!

"Kamu ada masalah apa dengan Dean?" Hingga sampailah Gea yang melontarkan pertanyaan mematikan. Sejenak, ia merutuki dirinya. Namun, di sisi lain ia juga ingin mengetahui masalah Dirgha dan Dean yang berujung kericuhan.

"Bukan urusan lo!" balas Dirgha mengubah raut datarnya menjadi sinis.

Memang benar apa yang Gea simpulkan tadi. Bahwa cowok di hadapannya ini termasuk kategori cowok es batu yang berwujud manekin tak berekspresi. Dingin, datar, dan ketus.

Dan soal mengenai tadi malam bahwa Dirgha sempat bertingkah menyebalkan dan konyol, Gea menyimpulkan kalau Dirgha adalah manekin tanpa ekspresi, tapi memiliki emosi yang kadang bisa menghasilkan karateristik sifat.

Malas untuk melanjutkan pemikiran mengenai ekspresi dan emosi, Gea pun mengambil jalan pintas untuk langsung menyimpulkan kalau Dirgha bersifat 'musiman'. Bisa jadi kan kalau sifat Dirgha berganti dan berubah-ubah? Semisal, kemarin dia menyebalkan plus konyol. Sementara sekarang, dia menjadi datar dan tanpa ekspresi. Mungkin besok ia akan—manis? Hey! Jangan ngarang kau Geara Riolne!

"Dasar es batu!"  umpat Gea dalam hati. Ia sangat kesal dengan satu cowok di hadapannya. Ia pikir dengan diamnya membuat Dirgha bertanya 'mengapa diam?'. Tapi, ternyata tidak.

"Hmm," Dirgha berdehem membuat Gea sedikit terperanjat.

"Kok kamu tahu? Aku kan cuma batin," tanya Gea. Sementara Dirgha hanya diam dengan pandangan matanya yang menatap lurus ke depan. Hufftt, betapa dinginnya dia.

Bahkan, Gea sampai susah-susah cari topik pembicaraan. Dan lihat, bahkan Dirgha hanya meresponnya dangan deheman yang terdengar samar.

"Eummm," gumam Gea, otaknya terus berpikir untuk mencari topik pembicaraan lagi. "Eummm, apasih, udah nggak ada topik! Lo mah tinggal ham hem ham hem seenak dengkul! Lo kira nyari topik itu mudah, hah?! Gue nyari topik sampai-sampai nih kepala kayak mau nyusul merapi ke sakaratul maut!" Entah mengapa, tiba-tiba Gea berbicara dengan gas-gasan. Membuat Dirgha sedikit kaget. Ingat, sedikit!

DEVIL'S PUZZLE✔️ [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя