Part 9

21 3 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, Raya dan bersama panitia lain masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Besok adalah hari H dari Bulan Basaha jadi tidak heran jika sekarang masih banyak panitia yang berkutat dengan urusannya masing-masing.

Gita sendiri tidak kelihatan dari pandangannya, ia pasti sibuk dengan keuangan acara karena kebetulan Gita adalah bendahara 1 dari acara ini. Jujur saja Raya lelah tapi dekor untuk acara belum menyentuh di 40% dari total rapih. Ia sendiri juga merasa belum akrab dengan panitia lain.

Dengan cepat ia mengeluarkan ponselnya,

Raya: Mi, aku gatau ya ini pulang kapan dekornya belum selesai tapi aku sama Gita kok. Oke?

Tak lama balasan pesan dari maminya pun datang, oke nak, stay safe.

"Ray, belum selesai?" Raya mendongak untuk melihat siapa yang memanggilnya. Dion, salah satu anak osis dari angkatannya menyapa.

"eh? Iya nih belum hehe." Jawab Raya kaku. Sejujurnya ini baru pertama kali Raya berbincang dengan Dion, walau bagaimana pun ia sendiri tidak dalam satu kelas yang sama dengan Dion.

"sorry ya, lo jadi ikut repot gini. Udah bingung soalnya gw kurang anak dekor." Ucap santai Dion yang sekarang sudah dudik disampingnya.

"gak-papa kebetulan gue juga gada kesibukan. Lo liat Gita gak?"

"dia udah balik dari jam 7, lo gatau?"

Raya tersenyum kecut, bagaimana bisa ia sedari tadi di aula tapi tidak mengetahui jika Gita sudah kembali ke rumahnya. Sialnya pekerjaan Raya sendiri tidak akan selesai hari ini juga.

"lo balik sendiri nanti?" tanya Dion.

Perasaan Raya tidak enak, "belum tau sih hehe" ucapnya berbohong.

"gw anter aja udah malem juga, gapap dekor bisa besok juga klo sisa-sisa ini."

Tidak tahu harus membalas apa, tiba-tiba saja tangannya ditarik sehingga Raya bangun dari duduknya.

"ayo katanya mau beli makan?" tanya Arga di hadapannya secara tiba-tiba.

"ha?" Raya membuka mulutnya, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh lawan bicarnya.

"ha ho ha ho, buruan gw udah laper." Ucap Arga sambil menarik pergelangan tangan Raya. Melihat itu ia langsung melihat kebelakang. "sorry gw keluar dulu ya" pamit Raya kepada Dion.

"ngapain sih pake pamit segala." Protes Arga saat sudah menyalakan motornya.

"lo yang ngapain tiba-tiba ngajakin gw makan." Balas Raya tidak kalah sengit.

"tapi lo laper kan, gw tau lo belom makan dari tadi sore."

Raya tertegun, bagaiman bisa Arga tahu itu. Apa Arga memperhatikannya dari tadi?

"naik Ray, keburu udah pagi duluan." Ucap Arga lalu dituruti oleh Raya.

RayaWhere stories live. Discover now