#48 Berlebihan

626 111 16
                                    

Sana bertepuk tangan sesaat setelah musik itu terhenti. Ia segera beranjak lalu memberikan sebotol air mineral pada pria yang rambutnya sudah sangat basah karena keringat. Ya, hari ini Sana menemani Taehyung berlatih. Dengan kemampuan menyelundupkan, Taehyung bisa dengan mudah memasukan Sana ke dalam studio.

Dini hari memang jam yang benar-benar cocok untuk berkencan. Itulah kenapa Taehyung memilihnya sekaligus untuk berlatih penampilan solonya nanti.

"Oppa, kau sangat keren," puji Sana sambil menyeka keringat pria itu.

Taehyung hanya tersenyum lalu mencium pipi Sana. "Pacarmu ini memang keren."

"Dan selalu tebar pesona," timpal Sana dengan nada kesal. "Hentikan itu."

"Jika aku tidak tebar pesona, aku tidak akan mendapat uang, Sana. Terlepas dari tebar pesona, kau yang lebih tebar pesona. Bahkan Baekhyun Hyung, lalu Hyung-ku di Wonga squad juga selalu membicarakanmu. Bukankah itu terdengar sangat menyebalkan? Aku sungguh kesal."

"Memangnya aku yang mengatur hati orang?"

"Berarti itu juga berlaku untukku."

Mereka memang sangat jarang bertengkar. Mungkin hanya pertengkaran kecil yang benar-benar tak penting untuk dibahas. Keduanya memang selalu saling memaafkan, kecuali soal perselingkuhan. Jika salah satu dari mereka melakukannya, pihak yang berselingkuh yang harus pergi dan tidak akan ada kata maaf. Itulah peraturan yang selama ini mereka terapkan.

"Kau tidak berlatih?"

"Mungkin nanti. Aku juga kurang tahu soal jadwalnya," jawab Sana sambil memeriksa ponselnya. Ia menghela napas sebelum akhirnya meletakan kembali ponselnya ke dalam saku.

"Apa kau diganggu lagi? Ck, bukankah Twice ada 9 orang? Kenapa hanya kau saja?"

"Tidak perlu diperpanjang, aku tidak terlalu memikirkan soal itu. Lagipula aku tidak pergi ke sana 'kan?"

Taehyung melingkarkan tangannya di leher Sana. "Tapi aku tetap takut sesuatu yang buruk terjadi padamu."

"Aku pacarnya Kim Taehyung. Apa sesuatu yang buruk akan terjadi padaku?"

Taehyung menggosok pucuk hidungnya ke hidung Sana dengan gemas. "Kau bisa saja."

Taehyung melirik jam dinding yang ada di sana. Sudah menunjukan pukul 2 malam. Ia yakin, Sana pasti lelah dan membutuhkan istirahat sekarang.

"Bagaimana jika kita pulang? Ini sudah malam."

Sana mengerucutkan bibirnya. Ia cukup sedih karena ia baru saja bertemu dengan Taehyung. Namun, pria itu malah meminta pulang.

"Bagaimana jika bersenang-senang sebelum pulang?" Taehyung berjalan menuju komputer. Ia lantas mencari lagu Yes or Yes di sana. Yap, lagu kesukaan Taehyung akhir-akhir ini.

Sana hanya tertawa saat Taehyung benar-benar tahu soal koreografinya. Padahal lagu itu belum lama ini dirilis. Meski banyak melakukan kesalahan, Taehyung tetap menari mengikuti lagunya.

"Ayolah, Sana. Kau juga harus ikut."

Pantulan mereka berdua di cermin benar-benar membuat Sana kembali tertawa. Bahkan ia sampai berbaring karena sudah tak kuat melihat Taehyung.

"Yes or Yes." Hanya lirik itu saja yang Taehyung teriakan. Diantara yang lirik lainnya, Taehyung hanya hafal bagian Yes or Yes saja.

"Oppa, kau membuat perutku sakit."

*
*
*

Sudah menunjukan pukul 11 siang. Namun, Sana masih saja memejamkan mata sebab ia baru tidur sekitar pukul 4 pagi. Hingga saat ponselnya berdering, Sana masih memejamkan mata meski tangannya meraih lalu mengangkat telepon itu.

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang