Part 31. Surabaya

26 1 0
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Felly segera merebahkan tubuhnya sesaat setelah ia sampai di kamarnya yang berada di rumah orangtua Dito. Malam ini seperti keinginan Dito, ia harus menginap disini sampai Dito kembali dari Surabaya.

Karena rasa malas dan lelahnya, Felly bahkan tidak berniat untuk sekedar mengganti pakaiannya dengan pakaian yang baru. Ia juga tidak berniat untuk mandi agar tubuhnya bisa lebih segar. Yang ingin Felly lakukan saat ini adalah merebahkan tubuhnya yang lelah dan tidur.

Jujur saja, Felly tidak menyangkah sejak ia di nyatakan hamil. Ia jadi lebih mudah merasa lelah, mengantuk dan malas. Atau ini memang faktor dari kehamilan pertamanya. Entahlah, ia juga tidak tahu. Yang pasti sepertinya fisiknya kini tidak sekuat dulu sebelum hamil.

Dulu Felly tidak pernah sekalipun mengeluh saat harus berganti - ganti lokasi pemotretannya atau saat ia harus kerja lembur demi mendapatkan hasil yang maksimal dalam beberapa pemotretan.

Tapi pemotretan hari ini entah mengapa terasa sangat berat baginya. Bukan karena morning sickness yang ia rasakan setiap pagi. Tapi justru lebih ke rasa mengantuk yang tidak bisa ia tahan saat berada di lokasi pemotretan tadi. Bahkan entah sudah keberapa kalinya Felly tertidur dalam sehari di lokasi pemotretan hari ini. Yang jelas pemotretan hari ini sungguh berat bagi Felly mungkin karena jadwal pemotretan yang di mulai sejak pagi buta.

Rasa kantuk kini mulai kembali di rasakan oleh Felly, ibu muda itu tak kuasa untuk kembali menutup kedua matanya. Tidak butuh waktu yang lama bagi Felly untuk terlelap karena baru saja ia mendaratkan kepalanya di atas bantal, ia sudah terlelap dan terbang ke alam mimpi.

❤❤❤

Surabaya

Dito baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian santainya. Ia tampak mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk kecil. Siang tadi cuaca di kota Surabaya tampak panas dan sudah sejak siang Dito ingin keramas tapi ia tidak bisa melakukan itu karena setelah sampai di Surabaya, ia langsung pergi untuk meninjau proyek pembangunan yang saat ini tengah berlangsung. Hingga beberapa bulan ke depan. Proyek pembangunan  Departement store miliknya.

Sebenarnya proyek ini sudah di rencanakan sejak 1 tahun yang lalu. Tapi baru sekarang terealisasi,  mungkin ini adalah hadiah untuk ke datangan sang calon buah hatinya. Yang saat ini berada di dalam rahim sang istri tercinta.

Setelah Departement store ini selesai di bangun Dito akan menghadiakannya pada sang Istri. Bahkan ia berniat menamai Departement store ini dengan nama anak pertama mereka nanti. Sebagai bentuk perwujudan cintanya untuk istri dan anaknya.

Satu jam yang lalu ia baru sampai di hotel tempatnya menginap selama di Surabaya. Ia memang tidak memiliki tempat tujuan lain selain hotel. Karena ia tidak punya sanak saudara  di kota ini. Ia juga tidak memiliki Apartement disini. Ya, karena ini pertama kalinya Dito ke Surabaya.

Dito melirik kearah ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Ia meraih benda pipih itu dan mulai menyentuh layar ponselnya untuk melihat apakah ada pesan masuk atau panggilan masuk dari istrinya.

Ia harus menelan kekecewaan saat tak mendapati satupun pesan atau panggilan telfon dari Felly. Dito harusnya sudah menduga jika ini pasti akan terjadi. Karena sejak ia menikah dengan Felly, istrinya itu memang jarang berinisiatif untuk mengirimnya pesan lebih dulu. Bahkan sepertinya selalu ialah yang mengawali semuanya.

Egois (Felly & Dito) EndWhere stories live. Discover now