Pernikahan Felly Siana Agnesia Setiawan dan Dito Wijaya bukan atas dasar cinta melainkan karena hal yang lain. Felly tidak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi karena baginya ia hanya ingin menikah dengan Galen dan bukan yang lain.
Bisakah m...
Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it
Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Felly POV
Aku baru saja keluar dari dalam kamar mandi setelah menyelesaikan ritual mandiku. Ku sempatkan untuk melihat kearah tempat tidur yang kini sudah kosong tanpa seseorang pun disana.
"Setahuku tadi Dito masih tidur di atas tempat tidur saat aku tinggal untuk mandi. Tapi sekarang Dito malah sudah tidak ada disini. Kemana Dito sebenarnya pergi dan kenapa Dito tidak pamit padaku. Apa Dito masih marah soal kejadian di restoran tadi pagi. Apa jangan - jangan Dito mulai meragukan bayi yang tengah aku kandung ini!"
Seru ku di dalam hati mulai menduga - duga. Sambil mulai menyisir rambut panjang ku dengan sisir yang aku ambil dari atas meja rias.
Aku harus pergi mencari Dito untuk menanyakan semua yang ingin ku tanyakan padanya.
Setelah ku rasa penampilan ku sudah rapih dan cantik. Aku mengambil tas selempang ku dan ponselku yang ada di atas nakas samping tempat tidur. Aku kini berjalan keluar dari dalam kamar hotel. Ku langkahkan kakiku ke arah lift dan ku pencet tombol lift yang ada di sebelah kiri dan menunggu sebentar sebelum lift di depanku ini terbuka.
Saat lift terbuka aku langsung masuk ke dalam lift dan segera memencet nomer 1. Lift kembali tertutup.
Aku berharap Dito berada di salah satu restoran di lantai bawah. Tak lama kemudian lift di depan ku ini mulai terbuka, segera ku langkahkan kakiku keluar dari dalam lift.
Aku mulai mengedarkan mataku ke arah kiri dan kanan berharap bisa menemukan keberadaan Dito.
Apa mungkin Dito berada di salah satu restoran itu. Pikir ku mulai berjalan masuk ke salah satu restoran terdekat dari lift tapi tidak ada Dito di dalam sana. Aku kembali keluar dari restoran itu dan mulai mencari di setiap restoran yang berada di lantai bawah. Tapi hasilnya justru nihil. Tidak kunjung ku temukan keberadaan suamiku itu di mana pun.
"Dimana sebenarnya Dito berada". Ujarku masih sibuk mencari Dito di setiap restoran yang ku lewati. Hanya tersisa satu restoran yang belum aku datangi. Restoran itu terletak di ujung dan aku berharap Dito benar - benar berada di sana.
Aku segera masuk ke dalam restoran yang terakhir, restoran ini tidak kalah ramai dari restoran - restoran yang sebelumnya ku datangi. Justru ku rasa restoran inilah yang paling ramai akan pengunjung dan membuat ku sulit untuk menemukan keberadaan Dito.
Aku semakin putus asa saat tidak menemukan Dito di antara pengunjung - pengunjung itu.
"Mungkinkah Dito tidak berada disini! Lalu dimana Dito sekarang?" Aku mulai bertanya - tanya di dalam hatiku.
