25

2.9K 426 74
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Cerita ini sudah tersedia versi lengkapnya dalam bentuk pdf, ebook dan di karyakarsa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Cerita ini sudah tersedia versi lengkapnya dalam bentuk pdf, ebook dan di karyakarsa

Alih-alih menyerbu kedalam kamar dan meluapkan amarahku kepada mereka, aku malah merasa kosong. Fakta demi fakta yang ku dengar tentang Monika berhasil mematikan hatiku dalam sekejap. Aku tidak tahu apa yang paling menyakitiku saat ini, kebodohanku atau kebohongan mereka padaku?

"Gue haus, lo mau minum apa?" tanya Virly.

"Apa aja, sediain aja yang banyak, kayaknya gue pengen nambah."

"Sialan lo, nggak bisa ah, gue takut nanti Raffael dat...."

Ucapan Virly tak ia selesaikan, karena begitu membuka pintu, seketika ia terkejut saat melihatku sudah berdiri menjulang di depan pintu kamarnya.

"Raffael...."

Aku tersenyum sinis saat berpandangan dengannya, kemudian tatapanku jatuh pada Daniel yang kini tengah terburu-buru memakai celananya.

"Raf, kamu ko nggak kerja?" tanya Virly dengan nada panik, namun tidak sedikitpun aku hiraukan, bahkan aku menampik sentuhan tangannya pada lenganku.

Ya Tuhan, kepalaku sudah mendidih, dan aku ingin sekali memberi mereka semua pelajaran.

Aku segera menghambur ke dalam kamar untuk kemudian mendorong Daniel jatuh keranjang sebelum memukulinya tanpa ampun.

Virly memekik keras, saat beberapa kali pukulanku berhasil mengenai wajah Daniel dan membuat bibirnya robek hingga mengeluarkan darah.

"Berengsek lo! Lo harus tahu siapa Raffael Fernandez sebenarnya!" kataku sambil menghantam tinjuku lagi namun kali ini Daniel berhasil menghindarinya.

Bahkan ia bisa membalik keadaan dimana kini aku yang berada di bawahnya yang kemudian di hajarnya membabi buta.

"Lo pikir, gue takut sama lo, huhh? Sialan lo, gara-gara lo Monika sampe membunuh darah daging kami," balas Daniel seirama dengan pukulannya yang melayang mengenai wajahku.

(Un)Wanted BrideDonde viven las historias. Descúbrelo ahora