DAY 32

833 106 38
                                    

Bunyi roda pada brangkar milik Felix begitu mendominasi di lorong rumah sakit yang sunyi itu.

"Mas Malvin,maaf. Maafin Felix,Felix bener-bener minta maaf." Genggaman di tangan Felix semakin melemas disertai dengan ringisan dan suara lirihnya.

"Felix? Jaga kesadaran kamu oke? Mas janji sebentar lagi." Kata Moonbin dengan suara yang diusahakan agar tidak panik.

"Tolong jagain anak Felix kalo Felix pergi ya? Felix mohon. Kasian dia cuma punya Felix." Moonbin mengernyit. Rasanya kata-kata Felix ada yang janggal. Tapi bisa saja bukan? itu hanya karena ia yang hampir saja kehilangan kesadarannya.

"Engga. Kamu gak akan kemana-mana,mas janji."

Moonbin membuyarkan ingatannya. Tidak pantas disebut ingatan sebenarnya,lebih seperti mimpi buruk baginya. Ia masih tidak percaya dengan ini semua. Ini semua benar-benar mendadak. Jadi selama ini ia dibohongi tentang keberadaan Felix? Jadi semuanya mempermainkannya?

Moonbin mengacak rambutnya frustasi di ruang istirahatnya. Masih menenangkan pikirannya dan berusaha menerima semua yang terjadi secara mendadak ini.

Sampai tiba-tiba panggilan dari seseorang membuatnya menoleh.

"Bengong aja lo," Pria yang memanggil Moonbin tadi kemudian duduk di sisi nya.

"Soal calon tunangan lo—ekhm maksud gue Felix,lo yang sabar ya." Pria itu menepuk bahu Moonbin yang mengangguk pelan.

"Oh iya,gua juga mau ngomong ini,sebenernya hasil pemeriksaan Felix,tapi kayaknya lo perlu tau sesuatu."

Moonbin mengangguk tetapi detik kemudian pernyataan dan semua penjelasan teman-nya mengenai hasil pemeriksaan Felix membuatnya benar-benar terkejut.

"Sebagai orang yang deket sama Felix,gue pikir gue bisa omongin dulu ke lo sebelum gue omongin ke keluarganya nanti." Moonbin hanya diam tak bergeming sama sekali.

"Makasih ya,gue pergi dulu." Moonbin bangkit dari sana dan berjalan cepat menuju tempat yang yang dituju.

Yaitu ruang rawat Felix,

Ia membuka kemudian menutup pintu ruang rawat itu dan mendekati tubuh Felix yang masih terbaring lemah disana.

Memperhatikan wajah si manis hingga ia tersadar,Felix dibawa kemari dalam kondisi sekitar bibir yang sudah lebam. Ia kemarin bahkan terlalu panik sampai tidak memikirkan ini semua.

Moonbin mengangkat sedikit kepala Felix dan melihat bagian belakangnya. Menelusuri kulit kepala Felix dan menemukan sedikit benjolan yang sudah berwarna biru di kepala bagian belakang. Mirip seperti luka benturan atau pukulan benda tumpul.

Berpindah dari sana,Ia menatap ke area intim Felix yang masih terbalut baju pasien, tetapi langsung berhenti karena seseorang berusaha membuka knop pintu.

"Malvin?" Ternyata Jaehyun sudah berada disana dengan senyum canggungnya.

Moonbin ikut tersenyum tipis kemudian sedikit menyapa. Kecanggungan benar-benar terjadi disini karena kebohongan yang Moonbin terima dari keluarga Pradana selama ini.

"Kamu disini Vin?" Jaehyun akhirnya bertanya setelah meneguk liurnya sendiri.

"Iya,nengokkin Felix sebentar tadi." Balas Moonbin.

"Saya duluan ya om,ada yang harus dikerjain." Jaehyun mengangguk kaku. Rasanya lidahnya begitu kelu walaupun hanya mengucap sepatah kata maaf.

 Rasanya lidahnya begitu kelu walaupun hanya mengucap sepatah kata maaf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
pacar next door [ft. hyunlix]Where stories live. Discover now