DAY 15

505 95 22
                                    

Tw// harsh words

•••

Sore hari ini Felix sedikit kebosanan lantaran hanya sendirian di rumah sewa baru nya, otaknya berfikir bagaimana jika sedikit berjalan-jalan, cukup kalian ketahui bahwa lingkungan disini tak jauh beda dari kondisi kontrakan lamanya hanya saja rumah yang Hyunjin sewa sedikitnya lebih layak di bandingkan yang kemarin.

Mengangguk mantap hendak berjalan-jalan sore ia menyambar hoodie milik Hyunjin yang kebesaran di tubuh mungilnya hingga perutnya tertutupi, setelah membubuhi wajah manisnya dengan bedak tipis lalu memoles bibir dengan pelembab akhirnya Felix keluar rumahnya.

Ia berjalan menyusuri jalanan, menghirup udara banyak banyak karena semenjak menikah ia terus mengurung diri di rumah, alasan nya malu karena kehamilan nya, Felix masihlah belum menerima sepenuhnya dan menganggap bayi ini aib dirinya.

Ia menatap sekumpulan pria yang menatapnya lekat, kejadian di daerah lamanya tinggal membuatnya sedikit trauma ia menatap para kumpulan pria yang menghampiri nya itu, belum sempat berlari lengan nya di tarik ke belakang punggung sempit yang menatap mereka tajam.

"Mau ngapain lo?." Suara lantang wanita itu terdengar, Felix bersembunyi takut takut di belakang punggung wanita yang mengkode para pria itu untuk pergi.

"Yaelah Cia, lo punya jablay baru gak bilang bilang, bagi bagi kali." Yang memiliki tato naga di lengan sebelah kirinya berujar, ia menatap lekat Felix yang menunduk ketakutan, kenapa? Kenapa dirinya selalu mendapatkan pelecehan secara verbal seperti ini?.

"Anjing, pergi gak?."

"Galak banget ni jablay satu, gue perkosa nangis nangis lo." Sarkasnya seraya melenggang pergi bersama dua teman nya yang lain setelah mengedipkan sebelah matanya pada Felix, wanita tadi berbalik kemudian menatapnya lekat.

"Lo gapapa?."

"Gapapa, Felix gapapa." Wanita cantik di hadapannya mengangguk seraya menyesap rokok yang di himpit di jemarinya, ia mengangguk sambil menatap Felix menyelidik membuat Felix tak nyaman sendiri.

"Gue gapernah liat lo disini, jablay baru?." Felix menggeleng cepat, ia menatap sekeliling lingkungan yang tak bisa di bilang baik, seperti para pemuda yang berkumpul menikmati minuman keras ataupun para wanita penghibur yang mulai berdatangan memasuki bar remang remang. Jinandra, Felix takut.

"Jablay apa?." Wanita itu terbahak, menghembuskan asap rokok nya pada wajah Felix hingga terbatuk-batuk sembari memegangi perutnya.

"Mau rokok?." Tawarnya, Felix menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Kata Inan, itu gak baik buat bayi. Ah Felix juga gaboleh deket deket orang yang ngeroko kata Inan." Wanita tadi menatapnya lekat, pandangan nya jatuh ke arah lengan Felix yang memeluk perutnya, ia segera mematikan nya lalu meminta maaf pada Felix.

"Gue Gracia, panggil aja Cia. Lo?." Felix memperkenalkan namanya, wanita tadi bertanya apakah Felix adalah seorang warga baru disini? Juga Gracia bertanya apakah benar dugaan nya bahwa Felix mengandung.

"Lo masih kecil, gue kira lo anak SMP yang kesasar di lingkungan prostitusi kaya gini." Felix meremat ujung hoodie milik suaminya, Gracia mengusak surainya pelan.

"Lo married by accident ya?." Yang di tanya bungkam enggan memberikan jawaban pasti, namun Gracia mengusak surainya pelan.

"Umur lo?."

"17 tahun.."

"Wow... Seumuran sama gue dulu pas kabur dari rumah dan gue... hamil juga."

"Pasti kakak udah punya bayi ya? Bayi kakak mana?." Tatapan sendu tersirat di manik wanita cantik yang kini mengajaknya duduk di bangku.

pacar next door [ft. hyunlix]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora