DAY 10

569 105 20
                                    

fyi;
yeye:kakek
nainai:nenek

<><><>

Felix meringis memegangi kepalanya yang begitu nyeri sejak belakangan ini. Semenjak hamil ia memang mengalami perubahan drastis,dari mood bahkan selera makanan.

"Felix? Kamu kok masih tiduran? Mana belum ganti baju. Kita kan mau kerumah yeye kamu,sayang." Felix mengerjapkan matanya pelan. Bangkit dari acara tidur-tidurannya dan menatap mami-nya yang berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Aku gak ikut ya mi,aku lagi sakit." Felix mengucek matanya yang berair.

"Tapi yeye sama nainai kamu kangen banget sama kamu," Taeyong mulai berjalan menghampirinya kemudian meraba dahi mulus Felix dengan punggung tangan-nya.

"Mana? gak panas kok." Taeyong mengernyit,mencoba merasa-rasa suhu tubuh pada anaknya.

Taeyong memang dokter dulunya,dokter spesialis kandungan lebih tepatnya. Hanya saja,ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang sesungguhnya sangat dicintai karena kelahiran Felix dan Jevano saat itu. Felix kecil yang cukup rewel dan tak pernah mau ditinggal oleh ibunya.

"Ayo sayang,cuma sebentar aja. Jarang-jarang tau kita kumpul lengkap gini. Apalagi ko Ajun sekarang lagi bebas dari tugas kuliah. Kapan lagi?" Taeyong belum menyerah. Masih berusaha merayu Felix.

"Oke deh mi,gak lama kan?" Felix pasrah. Ini lebih baik daripada mami-nya harus curiga. Felix belum siap kalau kesalahan ini diketahui orang-orang sekitarnya. Felix tidak akan siap.

"Bagus! Baru anak kesayangan mami! Mami tunggu diluar,kamu ganti baju yang cepat ya." Felix menatap pintu kamarnya yang ditutup oleh mami-nya itu.

Senyuman ibu-nya benar-benar menghancurkan hatinya. Felix tidak akan pernah sanggup kalau senyum itu berganti dengan wajah ke kecewaan.

Kakek dan nenek-nya sudah menyambut mereka di pintu utama bahkan sejak Felix belum menuruni mobil keluarga-nya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Kakek dan nenek-nya sudah menyambut mereka di pintu utama bahkan sejak Felix belum menuruni mobil keluarga-nya.

Mark merangkul bahu adik-nya yang lemas sedari perjalanan tadi. Felix tak banyak mengobrol meskipun Taeyong berteriak kesal karena Sungchan yang tak bisa tenang sejak perjalanan. Anak itu begitu bersemangat ketika mendengar rumah kakek neneknya dan jalan-jalan bersama keluarga. Maklum,sudah lama mereka tidak seperti ini.

"Kamu sakit?" Felix menggeleng dan berusaha tersenyum kepada kakak sulungnya itu.

"Kalo sakit atau pusing bilang ya?" Mark mengelus bahu adiknya dengan lembut.

"Cucu nainai yang paling manis akhirnya dateng juga!" Wanita baya itu memeluk Felix yang hanya tersenyum lemah.

"Lemes banget cucu yeye,padahal yeye udah masakkin makanan kesukaan kamu loh."

pacar next door [ft. hyunlix]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin