hadiah?

2 1 0
                                    

Tepat hari ini, ka dion mengajakku untuk pergi ke luar. Date? Tidak mungkin, jika iya pasti tidak akan kuterima.

Gubrak! Aku memasuki area dalam mobil ka dion. "Ka, sebenernya ini mau kemana?"

Ka dion tetap saja diam, tapi aku hanya menghela napas. "Gue mau beli hadiah,"

"Pasti buat pacar kaka?"

"Gue ga punya pacar,"

Aku membulatkan mataku. "Hah!? Beneran?" Daebak si! Tapi gak mungkin.

"Buat siapa?" Tanyaku. "Udahlah nanti juga lo tau siapa orangnya"



Beeeeeeeeeep* in mall


"Kaka mau aku pilihin hadiahnya?" Ka dion menatapku sebentar lalu berkata. "Iya lo yang pilihin buat cewe, makanya gue ngajak lo"

"Dia sukanya apa? Ih sebenernya buat siapa dulu?" Ka dion menghela napas panjangnya.

"Lo jangan bilang siapa-siapa, gue sebenernya punya kembaran tapi kembaran gue itu ada di los angeles,"

Aku terkejut sungguh terkejut.

"Beneran punya kembaran?? Siapa namanya?"


"Dara hanindya putri, namanya emang agak gak sama kaya gue" ucap ka dion. "Kenapa gak satu sekolah aja?"

"Gue gamau, dan dara juga lebih nyaman sama kakek nenek di sana. Jadi kita sering ke sana makanya gua baru pindah" aku mengangguk mengerti.


...

"Dia suka apa?" Tanyaku simpel. "Suka.. make up?" Aku memukul keningku. "Jelaslah cewe suka make up, yang lain"

"Mmmm, dia suka boneka unicorn. Itu soalnya dara pernah bilang kek gitu" aku tersenyum antusias lalu aku menarik tangan ka dion. Berlari ke arah sebuah toko yang bernama "flying Shop"

"Nah disini surganya cewe!"

"Apaan? Emang ada apa aja?"

"Ka, disini tuh lengkap! Dari make up, boneka, tas, fashionnya. Surga deh" aku menarik tangan ka dion ke sebuah baju. Baju yang selama ini ku tunggu sambil menabung.

"Ini ka! Baju yang menurut aku paling bagus." Aku menunjukkannya.

Tiba-tiba mba-mba toko situ dateng ke arah kita. "Mas, mba ada yang bisa saya bantu? Mas-nya pasti  mau milihin pacarnya baju yang cocok?"

Aku membulatkan mataku. "Maaf mba kita gak pacaran, trus kita cuma lagi liat-liat dan kalo kita butuh mba nanti kita panggil" ucapku.

Ka dion merangkulku dan menjauh dari mba-mba itu. "Ih ngapain sih ka," aku melepas rangkulannya.

Aku menghentakan kakiku dan menjauh dari ka dion. Ka dion hanya menatapku dingin. Sambil membuntutiku dari kejauhan.

Scout, I'm in loveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora