"ka, lepas!"
"Ka, lepas buat sekali lagi!"
Aku gak tahan!
"Kak cukup!"
Arsya melepas genggamannya itu dan menoleh pada seseorang yang ia tarik.
"Kaka ngapain sih tarik aku? Gajelas banget, apa aku ngelakuin salah lagi ke kaka? Aku gak habis fikir sama ka arsya"
"Kalo ka arsya pengen ngobrolin seusatu, gak gini ka caranya"
Aku meninggalkan ka arsya dan berlari ke arah toilet. Aku mencuci tanganku. Dan menangis sekuat yang aku ingin.
...
"Hiks, hiks m-meyy" aku memeluk sahabatku yang berada disebelahku saat ini. Meyy mengelus punggungku untuk menenangkanku. "Apa mau gue labrak ya?"
Aku hanya menggelngkan kepalaku.
Abian berlari dari kelas dan menghampiriku. "Alya! Ya!" Ia memanggilku. Aku pun mendongak.
"Lah kok lo nangis? Kita menang lo fashion show-nya!" Ujar abian histeris. "Haha, hm selamat ya" aku mencoba menghapus air mataku.
"Woi bi! Lo gatau apa dia lagi nangis malah diganggu dah pergi sono lu!" Usir meyy. "Ye orang kasih tau kabar bahagia lu marah-marah"
Tiba-tiba kate datang. "Tau ni ya sayang meyy aneh deh" cibir kate. "Eh jangan sok tau ye lo" ucap meyy.
"Udah ah daripada kaya gini mending kita makan yuk sayang" ucap kate lalu merangkul pacarnya, begitu pun abian.
Aku mencoba menghapus air mata yang sudah membasahi pipiku. "Aya?"
Meyy menarik tanganku untuk pergi ke sebuah tempat. Rooftop, aku baru ingat kalo meyy menyimpan kuncinya.
"Haah" aku menghela napas panjangku. "Coba deh lo teriak, buang emosi lo sekarang"
"Ok"
"Aaaaaaahh!!!!"
"Bagus, dah tenang?"
Aku mengangguk.
"Good gurl,"
BẠN ĐANG ĐỌC
Scout, I'm in love
Lãng mạnGue benci sebenci-bencinya sama pramuka! Dunia emang gak pernah berpihak sama gue!! Apel tahunan, bunyi pluit? Itu slalu terngiang di telingaku. Sampai kapan lagi gue harus menderita kaya gini!! Gue selalu dipaksa jadi pasukan khusus, huwaaa.. itu b...
