MRB-15

1.5K 116 15
                                    

Author POV

________________

"Asisten Nindy??"

Nindy yang sedang fokus menatap layar laptop seketika mengalihkan pandangannya.

"ada yang bisa saya bantu pak??"

"Salsa?" Gumam nya sangat pelan.

"Hah?? Maaf pak saya tidak dengar." Nindy menatap Nicholas bingung, dia tidak terlalu jelas mendengar ucapan bossnya.

"Ah tidak. Kamu mengenal salsa?"

"Maaf pak nama salsa itu ada banyak, bahkan nama saya juga salsa. Jadi bapak berbicara mengenai salsa yang mana?" Ucap Nindy memperjelas.

Nicholas memutar bola mata. "Salsa yang akan dijodohkan dengan saya. Dan saya minta agar kamu menyelidiki tentang salsa-salsa itu."

"Tapi salsa yang bapak maksud itu siapa? Wajahnya saja saya tidak tahu." Nindy mendengus pelan.

"Putrinya Ro-" ucapan pak Nicholas terhenti karena tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangan.

Brak!!!

Nicholas menatap tajam orang itu.
"Kau... Apa kau sudah tidak punya sopan santun Axvel??"

ya orang Itu adalah Axvel Alvori Grahambe, pemilik Grahmbe Croup.

Axvel terkekeh. "santai bro."

Axvel dengan lancang nya duduk di kursi dengan menaikkan salah satu kakinya. "Sekarang giliran ku yang mengunjungi mu." Axvel terkekeh, menatap sekeliling dan terkejut karena melihat seorang wanita bercadar yang tengah serius menatap layar laptop nya.

"Sialan!!" Axvel menoleh menatap Nicholas. "Apa kau sudah gila satu ruangan dengan wanita ini??"

"Kenapa? Dia ini asisten ku. Lalu apa masalahnya?" Nicholas mengernyit kening.

Axvel berjalan mendekati Nicholas. Sedikit berbisik, "kan sudah ku bilang wanita berpakaian seperti itu sangat berbahaya."

Axvel berjalan menjauh mendekati meja Nindy, Nicholas hanya diam ia ingin melihat apa yang akan dilakukan sahabatnya itu kepada asisten nya.

"Ekhem!" Axvel berdehem, tapi nihil tak ada respon sama sekali dari Nindy.

"Ekhem!" Nihil, masih tidak ada respons.

Nicholas meringis melihat aksi sahabatnya yang sangat norak.

"Ekhem!! Ekhem!! Ekhem!!" Axvel berdehem dengan keras dan berulang-ulang kali.

"Minum dulu pak. Kasian tenggorokan nya dipaksa in buat batuk." Ucap Nindy menyodorkan segelas air.

Axvel mendelik, kemudian dia merebut air, dan meminumnya hingga tandas. "Terimakasih." Axvel menjauh dan duduk ditempat semula dengan tatapan yang mengarah kepada Nindy.

"Jadi apa tujuan mu kemari?" Tanya Nicholas.

Axvel menoleh, "ah ya aku hampir lupa. Nanti malam kau datang lah ke club."

"Apa kau mengadakan pesta disana?"

"ya tepat sekali. Jadi kau datanglah lebih baik juga kau datang bersama pasangan mu." Axvel berdiri, membenarkan Jaz nya.

"Aku pergi dulu, jangan lupa datang malam ini."

Nicholas tidak menjawab.














Drtt drtt drtt

"Halo, Assalamualaikum?"

My Ruthles Bos (TERBIT)Where stories live. Discover now