MRB-19

1.2K 108 3
                                    

"selamat pagi pak."

Semua para staf kantor berdiri dan berbaris guna menyambut boss mereka. Nicholas hanya mengangguk dan berjalan cepat menuju ruangan, tak lupa juga mengucapkan selamat pagi kembali kepada para bawahannya.

"Panggilkan asisten Nindy." Suruh Nicholas kepada Chintya saat sudah memasuki ruang kebesaran nya.

"Baik pak."

"Kau lihat Nin, ternyata apa yang aku duga itu salah. Ku kira Chintya kemarin yang kata mu nangis-nangis itu, karena di pecat pak Nicholas ternyata bukan." Ujar Jazicca sedikit lesu.

Nindy terkekeh, "kenapa kau seperti itu?? Apa kau tidak suka jika dia bekerja disini?" Tebak nya tepat sasaran.

Jazicca menoleh, "ya bisa di bilang begitu."

"Nindy!!!" Panggil Chintya sembari berjalan ke arah mereka berdua.

Jazicca memutar bola matanya, "coba lihat baru aja kita bicarakan, dia sudah muncul saja."

Nindy tidak menggubris ucapan Jazicca. "Ada apa Chin?"

Saat sudah dekat, Chintya baru menyadari bahwa Nindy tidak sendirian, ternyata dia sedang bersama Jazicca. "Eh, hai Jaz!" Sapanya sambil tersenyum kecil.

Jazicca berdehem, kemudian menepuk kecil bahu Nindy, dan berlalu begitu saja.

"Ada apa Chin?" Ulang Nindy.

"Oh ini kamu dipanggil pak Nicholas ke ruangannya. yaudah aku duluan ya." Pamit Chintya tak lupa memberikan senyum kecil yang menawan.

🐈⛏️🐈⛏️🐈⛏️🐈⛏️

"Asisten Nindy usahakan sebelum aku masuk ke dalam ruangan ku, kau harus stay disini." Ucapnya tegas dan penuh penekanan.

Nindy mengerjap, kemudian mengangguk-angguk.

"Jangan biasakan kau berjalan kesana kemari tanpa adanya aku. Kau mengerti?! Dan juga aku tidak ingin lagi menyuruh Chintya hanya untuk memanggilmu."

Sekali lagi Nindy mengangguk, paham. "Baik pak."

Nicholas memutar kursinya, "lalu apa jadwal ku hari ini??"






"Eh eh aku ada gosip nih." Keyrin memulai pembicaraan.

Mereka berempat; Nindy, Jazicca, keyrin dan juga Nani sedang berkumpul di kantin, untuk menikmati makan siang mereka.

"Apa?" Sahut Jazicca memakan salad buah nya.

"Kemarin aku gak sengaja liat Chintya nangis-nangis di jalanan." Ucap keyrin pelan agar tida ada yang mendengar perkataannya.

Jazicca mendelik kaget. Dia kira hanya Nindy saja yang melihat itu, ternyata keyrin juga melihatnya. Tapi kenapa ia tidak melihatnya ya??

Nindy menoleh ke samping, "Jaz, keyrin rupanya melihat juga." Bisik Nindy pelan.

"Eh terus terus ya... Dia itu kayak ngamuk-ngamuk gitu. Mana pakaian nya lusuh banget lagi." Lanjut keyrin sembari menyeruput jusnya.

"Kenapa kira-kira??" Tanya Nani yang membuat mereka serempak menoleh ke arahnya.

Nani yang ingin memasuk kan makanan ke dalam mulutnya jadi berhenti, "ada apa?" Tanya nya polos.

My Ruthles Bos (TERBIT)Where stories live. Discover now