Begin

827 364 855
                                    

Toronto, Canada.

Toronto island Park, salah satu taman di kota Toronto, Kanada. Taman itu terletak di sekitar Danau Ontario, membutuhkan waktu tiga belas sampai lima belas menit untuk tiba di Taman tersebut dengan menaiki kapal feri melalui dermaga Jack layton Ferry. Biasanya orang-orang menggunakan sepeda untuk sampai di dermaga karena kapal feri yang membawa mereka memperbolehkan sepeda untuk ikut diangkut tanpa biaya tambahan, sehingga tak perlu bersusah payah menyewa sepeda untuk mengelilingi taman yang luas itu ketika sampai disana.

Ditempat itu, seorang gadis bernama lengkap Park Hana duduk sendirian sembari terus menatap menara setinggi 553.33m diseberang Danau, tidak ada yang aneh dengan menara itu, hanya saja dengan memandangi CN Tower yang merupakan ikon kota Toronto benar-benar membuat dirinya berpikir bahwa ini bukanlah mimpi, bukan juga khayalan, ini sungguhan! angin yang menyapa dirinya juga nyata, dia benar-benar ada di Toronto jauh dari negara kelahirannya.

"Berkali-kali aku datang ke tempat ini tapi rasanya masih saja asing. Mungkin karena gak ada kamu disini."

Ia mengalihkan pandanganya menatap foto candid sosok laki-laki dengan mata yang menyipit sebab tawa pada layar kaca handphone nya, kelihatan sekali bahwa saat foto ini diambil laki-laki itu sedang merasa bahagia, foto itu sengaja dia jadikan wallpaper, meski semakin sering dia melihat foto laki-laki itu semakin sakit pula hatinya karena rasa rindu yang semakin bertambah sebab kenangan mereka saat masih bersama kembali berputar acak dalam kepala Hana.

"Mark, aku benar-benar ada di kota kelahiran mu sekarang, kota yang katanya menjadi tempat tujuan saat kamu memilih pergi dari sisi ku, tapi tak pernah sekalipun kita bertemu. Ku kira, dunia itu sempit namun untuk menemukan mu di kota seluas Toronto aja aku belum berhasil."

"Aku bisa lihat CN Tower Mark, ternyata tinggi banget ya, lebih tinggi dari Namsan tower yang sering kita datangi dulu, andai aja kamu disini kita pasti bakalan sering datang ke sana juga."

Suasana sore di taman ini selalu ramai, banyak anak-anak bermain bersama, berlarian dan menyuarakan tawanya, tak hanya itu orang dewasa dan remaja juga tak jarang dari mereka yang berpiknik bersama dan bersepeda mengelilingi taman ini.

Jika diperhatikan, tak ada satupun raut sedih terlukis dari orang-orang yang ditemuinya disini, kebanyakan orang yang datang memasang raut bahagia sebab merasa telah menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, menikmati keindahan yang tersuguh.

Seperkian detik ia menghela nafasnya yang sudah tak terhitung berapa kali. Ia merasa lelah, memang sebelum duduk ditempat ini, dia memutuskan bersepeda mengelilingi taman, tapi bukan karena hal itu yang membuatnya lelah, lagipula ia sudah terbiasa mengayuh sepeda sejak pertama kali dia memutuskan untuk menetap di negara ini. Dia hanya merasa lelah sebab menunggu seseorang yang ntah kapan akan kembali padanya.

Tak ada tanda-tanda raut itu akan menyuarakan tawanya, jangankan tawa, sebuah senyuman saja rasanya sulit ia lukiskan pada bidang wajahnya, ia merasa bahwa dirinya satu-satunya orang yang tak bahagia disini, satu-satunya orang yang sendirian menikmati segala yang disuguhkan oleh semesta ini.

Perlahan ia memejamkan mata nya sejenak, tatkala itu kenangan bagai terputar kembali, bagaimana ia bisa sampai disini, di kota yang sama sekali tak ada satupun manusia yang ia kenal. Toronto, kanada.

Dia memanglah bukan penduduk asli kanada, dia hanya gadis Asia yang menetap dengan alasan melanjutkan jenjang sarjana nya padahal alasan yang utama bukanlah itu, jika boleh memilih pun rasanya dia ingin melanjutkan pendidikannya di negara sendiri saja, dimana dia akan mendapatkan kasih sayang langsung dari orang-orang terkasih disana, sehingga dia tak perlu berteman dengan sepi disini. Namun Hana berani jauh-jauh mendatangi salah satu negara di Amerika Utara itu, untuk menemukan seseorang yang teramat ia rindu.

Somewhere in Canada || MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang