Fall in love again

158 67 86
                                    

Semakin larutnya malam tidak menjadikan suasana sepi dalam sebuah rumah yang sebagian lampunya masih terang, sepulang Hana ia menemukan Jeno, Jisung, Chenle, Renjun yang masih bermain game online bersama. Hanya ada empat orang itu namun ruang tamu rasanya sangat ramai seperti kondisi pasar.

Di antara mereka hanya Jaemin lah yang terdiam, laki-laki itu belum mengucapkan satu kata pun setelah melihat kepulangan Hana bersama Mark tadi. Tatapan mata Jaemin terasa dingin bagi Hana, namun ia mencoba mengabaikanya dan kini malah ikut bergabung bersama yang lainnya meski Hana sama sekali tidak paham dengan game online yang mereka mainkan.

"Kakak lupa mau ngasih kamu sesuatu tadi."

"Apa tuh kak?"

"Nih, buka aja."

Lantas Jisung membuka bungkusan yang diberikan Hana untuknya. Raut wajahnya nampak tidak percaya apa yang telah dilihatnya kini, memang di dalam bungkusan itu bukan uang yang sering membuat dirinya senang, itu hanyalah sebuah mainan puzzle bergambar frozen yang tentu saja ada tokoh Anna, tokoh kartun kesukaannya.

Jisung tidak tahu bagaimana Hana menemukan mainan seperti ini karena sudah dari beberapa hari yang lalu ia, Renjun dan Jeno mencari-cari di toko mainan tidak menemukan satupun puzzle yang bergambar frozen. Jisung senang tentu saja apalagi mainan ini dibelikan langsung oleh kakaknya.

"Wuihh! Kak Renjun lihat deh! Puzzle! Kita main ini aja yuk?"

"Dapet darimana lo mainan puzzle kek gini? Gue sama Jeno nyari yang gambar frozen gak nemu-nemu tuh."

"Beli lah yakali nyuri."

"Ya gue juga tahu itu beli, maksud gue lo beli dimana?"

"Ya di toko mainan lah! Masa toko bangunan."

"Kalo itu gue juga tahu beli mainan ya di toko mainan lah."

"Kalo tahu ngapain nanya?"

"Anjir! Tahan gue Jen tahan gue! Lo cantik-cantik ngeselin ya pantes jomblo."

"Lo juga udah gak ganteng emosian lagi, pantes jomblo!"

"BUTA LO MATA LO! Gue tuh ganteng ya!"

"Renjun! Hana! Please jangan ribut."

"Dia tuh ngeselin."

"Gak ngaca emang nih orang."

"Udah sih ya ampun! Kakak-kakak yang budiman mari kita sama-sama menarik nafas dan membuangnya dengan pelan, agar emosi yang hadir dalam diri kita memudar."

Bukannya mengikuti apa yang dikatakan Chenle mereka malah terdiam menatap anak itu yang kini tengah memperagakan cara menarik nafas dan membuangnya dengan pelan.

"Kok diem? Ayo ikutin. Tarik nafas lalu buang."

"Chenle, daripada kamu disitu mending sini gabung sama aku aja, kita masang Puzzle."

Mereka lantas serentak melirik kearah Jisung yang rupanya sudah anteng bermain Puzzle pemberian Hana tadi. Chenle, Jeno bahkan Renjun kini mulai bergabung memasang puzzle itu membiarkan Handphone yang mereka pakai untuk bermain game tergeletak begitu saja. Hana tak berniat untuk ikut, ia kini malah menghampiri Jaemin yang sedari tadi terdiam.

"Kamu gak ikut main?"

"Tadi seru?"

"Hah? Apanya?"

"Jalan-jalannya."

"Maksudnya?"

"Gimana jalan dengan laki-laki itu? Seru? sampai malam-malam baru pulang? Diajak kemana aja kamu sama dia?"

Somewhere in Canada || MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang