Walk you home

314 146 296
                                    

Musim dingin tahun ini mengenalkan kamu pada ku, sebab itulah aku suka pada setiap kepingan salju yang jatuh.
Musim dingin tahun ini juga mengenalkan ku pada patah hati. Patah yang benar-benar patah sebab cinta ku tak dapat di terima dengan semestinya.

Musim dingin tahun ini tak hanya terasa dingin, tapi menusuk dan mampu mematahkan.
Pada mu Hana, aku jatuh cinta dan pada mu juga aku patah.

Hana, aku tak pernah benar-benar ingin menyerah atas rasa ku padamu. Sebab rasa itu sudah terlanjur mendalam, sulit untuk ku hilangkan.

Maka dengan atau tanpa sebuah kebolehan, aku masih ingin menyimpan rasa ini, aku masih ingin berjuang untuk membersamai mu.

Mungkin, jalan yang ku lewati untuk bersama mu tak terasa mudah sebab cinta mu pun sudah kamu berikan untuk orang lain. Tapi tekad ku sudah bulat, Hana.

Dengan membawa hati ku, aku menuju mu. Hana, berikan aku waktu ya sampai cinta ku pada mu benar-benar habis. Entah kapan waktunya, sebab aku ingin mencintai mu dengan waktu yang lama. Tak peduli seberapa sakit, seberapa patah aku nanti. Aku masih ingin tetap mencintai mu.

Terhitung sudah lima kali ia membaca tulisan pada layar handphone nya, yang memunculkan gambar sebuah lembaran kertas yang dikirim oleh Mark Lee, seseorang yang katanya masih ingin mencintai dirinya.

Pada awalnya Hana ragu, tidak mungkin seseorang yang baru saja mengenalnya masih mau menyimpan rasa cinta itu, belum lagi di musim dingin dia sudah secara gamblang mengatakan bahwa dia mencintai laki-laki lain.

Namun keraguan itu perlahan terhapus sebab setelah musim dingin usai terganti. Setiap kali dia berangkat sekolah menggunakan bus, sosoknya selalu ada dikursi belakang bus menyambut dirinya dengan senyum hangat lepas ia memasuki bus dan tak lupa dengan susu rasa pisang yang akhir-akhir selalu ia dapatkan dari laki-laki bernama Mark itu setiap kali dia harus turun lebih dulu di halte dekat sekolahnya.

Ia menatap susu pisang yang kini masih utuh belum ia minum setetes pun. Sejujurnya ia tak begitu suka rasa pisang, ia lebih suka rasa strawberry, namun karena terlalu sering meminumnya Hana menjadi terbiasa dengan rasa susu yang sebelumnya tak pernah ia coba.

"Semakin sering aku meminumnya kenapa rasanya semakin enak saja?"

Sementara Hana duduk santai dengan menikmati susu. Jeno, Renjun, Jisung dan juga jaemin masih asyik bermain basket di lapangan, menghabiskan waktu istirahat mereka.

Ngomong-ngomong mereka kedatangan anggota baru, Zhong Chenle namanya, laki-laki berkulit putih yang juga teman dekat Renjun dari China, ia belum lama ini pindah ke Korea. Kebetulan sekali ia mendaftar disekolah yang sama dan satu kelas dengan Jisung hingga mereka tak membutuhkan waktu lama untuk akrab.

"Susu pisang lagi?"

Hana tersenyum mendengar pertanyaan yang terlontar dari jaemin. Ia lantas menyerahkan sebotol air mineral pada jaemin yang dengan cepat ia teguk guna menghilangkan rasa haus sehabis bermain basket tadi.

Sesaat jaemin menghabiskan air mineral dalam botol. Hana tak berhenti mengalihkan pandangannya pada jaemin, demi apapun jaemin terlihat berkali-kali lipat lebih tampan saat ini, bagaimana keringat yang ia hasilkan bahkan menjadikannya terlihat semakin tampan.

"Jaemin, kamu tahu gak kalo kamu itu ganteng banget?"

"Tahu lah, baru sadar kamu kalo aku ganteng?"

"Gak aku mah udah dari dulu sadar kamu ganteng."

"Udah aku bilang berapa kali, jangan terlalu jujur."

"Kenapa?"

"Gak baik buat jantung ku, jadi berdetak lebih kencang tahu gak?"

"Kok bisa gitu?"

Somewhere in Canada || MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang