Chapter 9

1.4K 177 4
                                    

"Hah?!" Ujar Haru.

"Aku bilang turunkan aku, apa kau tak bisa mendengar?!" Ujar (Y/n) kesal.

"Tidak, kau duduk saja." Ujar Haru.

"Berhenti atau aku akan lompat sekarang." Ujar (Y/n).

"Y/n itu orangnya nekat, jadi kalau dia sudah bilang mau lompat, dia pasti akan lompat.." Batin Haru.

"1, 2-"

"Iya iya!" Ujar Haru dengan terpaksa.

Saat (Y/n) akan turun, terdengar bunyi sering dari tasnya.
(Y/n) pun mengambil ponselnya.

*telepon diangkat*
"Mama?!" Ujar (Y/n) terkejut.
"H-halo ma?"
"Y/n, kamu dimana?"
"E-eh? Y/n lagi diperjalanan ma."
"Sama siapa?"
"K-kak Haru.."
"Baguslah kalau begitu. Mama maunya kamu sampai disini bareng kak Haru, titik."
"I-iya ma.."
*telepon dimatikan*

"Mama menelpon pas banget!" Batin Haru lega.

"Y/n gak jadi turun, mama bilang harus-"

"Udah tau kok, Sekarang naik." Potong Haru.

Sepanjang perjalanan, (Y/n) hanya Mengotak-atik ponselnya.

"Aku kabarin Tooru dan Hajime dulu deh" Batin (Y/n).

*chat dimulai*
"P"
"Tooru"
"Iya? Ada apa y/n?"
"Em.. Begini, aku mau ngabarin sesuatu.."
"Ngabarin kalo kamu udh jalan ke Hyogo?"
"Eh?! Kamu tau dari mana?!"
"Shimizu-san yang memberitahuku."
"Ahh.. Gomen! Aku tidak sempat memberitahumu.."
"Kenapa kau tidak sempat? Apa seburu-buru itu sampai tak sempat mengabari kami?"
"Bukan begitu.. Tadi, ada kejadian sedikit."
"Kejadian?"
"Ya.. Begitulah."
"Tapi kau kesana naik apa?"
"Dijemput kak Haru."
"Ehh? Kak Haru?"
"Hm."
"Kok jawaban 'hm' doang?"
"Gapapa, ini harusnya bentar lagi kamu mau mulai kan?"
"Eh, iya, kamu tau dari mana?"
"Aku kan manager, aku punya jadwalnya."
"Ah, souka."
"Yaudah, sana siap-siap."
"Titip salamku untuk Hajime dan Tobio ya."
"Haik, mata ne."
"Un."
*chat selesai*

"Eh?! Tobio?!" Ujar Oikawa terkejut.

Beberapa jam kemudian, (Y/n) dan Haru pun sampai di Hyogo.

"Wah.. Pemandangan di Hyogo indah ya." Ujar (Y/n) kagum.

Haru pun tersenyum.

"Mama booking dihotel mana?" Tanya (Y/n) datar.

"Mama gak booking, kita nanti tinggal dirumah bibi Rena." Jawab Haru.

"Bibi Rena?" Tanya (Y/n).

"Ya, bibi Rena." Jawab Haru.

Beberapa saat kemudian, merekapun sampai dirumah Bibi Rena.

"Permisi!" Teriak (Y/n).

"Pfft!"

"Kenapa kau tertawa?" Tanya (Y/n) kesal.

"Heh norak, ini ada bel tau." Jawab Haru sambil terkekeh.

Setelah mendengar itu, wajah (Y/n) langsung memerah.

"A-aku kan gatau!" Ujar (Y/n) malu.

Haru pun menekan belnya.

"Siapa?" Teriak Rena.

"Ini Haru, bi!" Jawab Haru.

Setelah itu Rena pun langsung membuka pintunya.

"Lama tidak bertemu, bibi!" Ujar (Y/n).

"Ini y/n?! Kau sudah berubah rupanya!" Ujar Rena.

"Hehe, begitulah.." Jawab (Y/n).

" Kalau begitu ayo masuk." Ajak Rena.

Lalu (Y/n) dan Haru pun masuk kerumah itu.

Didalam rumah..

"Permisi." Ucap (Y/n).

Saat (Y/n) memasuki ruang tamu, (Y/n) melihat ada seorang laki-laki yang besar.

"Jadi ini y/n ya?" Ujarnya.

"E-eh? Kau tau darimana namaku?!"

Tbc !!

Maaf ya cerita kali ini kependekan, tapi besok ku usahain panjang yaq (≧∇≦)
Juga maapin kalo ada kesalahan tulisan, ataupun ceritanya yang gaje.
Makasih yang udh baca sampai chapter ini, tungguin chapter selanjutnya besok ya!!
Sekian, Terima gaji 🤣

Haikyuu × Readers [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang