Chapter 4

1K 157 76
                                    

Xiao Zhan tahu ini konyol, memeriksa cctv saat semua orang sudah pergi

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Xiao Zhan tahu ini konyol, memeriksa cctv saat semua orang sudah pergi. Dia meminta ijin pada petugas keamanan. Akhir-akhir ini terlalu banyak orang yang ingin melihat rekaman cctv, seorang berada di sana untuk memantau. Xiao Zhan berusaha untuk mengusir petugas tersebut dengan memintanya mencari dokumen di meja Yibo sebelumnya.

Kesempatan itu hanya berlaku paling tidak lima belas menit. Xiao Zhan mencari sesuai tanggal yang ia ingat. Memutar cepat rekaman tersebut, berulang-ulang. Rekaman terpotong di malam itu. Xiao Zhan juga memeriksa tanggal lain ketika dia mencium Wang Yibo di mejanya. Semua kosong.

"Siapa saja yang sudah memeriksa cctv?" Xiao Zhan langsung mencerca petugas keamanan yang datang membawa dokumen.

Pria baya itu tidak sedikit pun curiga dengan gelagat Xiao Zhan dan langsung memberitahu, "Anak muda bernama Li Bowen dan Zhu Zanjin. Mereka datang bersama polisi untuk mencari bukti. "

"Apa saja yang mereka dapatkan?" lagi, Xiao Zhan buru-buru bertanya.

"Mereka mencari bukti, tentu saja itu yang mereka dapatkan. Tidak ada hal lain. Apa ada masalah?"

Xiao Zhan menggeleng kemudian berpamitan. Rekaman itu memang sudah hilang, namun Xiao Zhan tidak merasa tenang sedikit pun. Meski sebelumnya Haoxuan mengatakan sudah menghapusnya, hatinya masih resah.

Dia tidak bisa bertanya pada Li Bowen atau Zhu Zanjin, itu terdengar rancu jika berbicara tentang video asusila. Bisa saja mereka tidak melihatnya, dan malah nantinya menimbulkan masalah. Dia tidak bisa bertanya pada siapa pun, bahkan dengan Haoxuan.

Bagaimana dengan Wang Yibo? Kekasihnya itu sudah membawa beban yang berat, Xiao Zhan tidak yakin akan mendiskusikan ini dengannya. Dia belum mendapat kabar apapun tentang masalah ini. Jika permasalahannya sudah menemukan titik terang, Xiao Zhan berjanji akan mendiskusikannya bersama Wang Yibo.

Omong-omong, kekasih kecilnya itu melakukan panggilan video saat Xiao Zhan sedang memikirkannya. Ekspresinya dia pelintir dan tersenyum lebar, senam wajah mendadak untuk menampilkan ekspresi baik-baik saja. Xiao Zhan menekan tombol hijau.

Wang Yibo sedang berada di kamarnya saat ini. Rambutnya basah, beberapa bulir air menetes ke handuk yang melingkar di lehernya. Sontak dia tersenyum melihat wajah Xiao Zhan. "Gege, kau sedang di mana?"

Xiao Zhan memindai sekeliling, "Di jalan menuju apartemen. Aku baru saja menjenguk Haoxuan."

Yibo, "Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?"

Pencahayaan di jalan tidak terlalu baik, Xiao Zhan bahkan beberapa kali memutar tubuhnya untuk mencari tempat terang. "Tidak terlau bagus. Dia mengalami luka serius, aku dengar dia ditusuk, namun yang kulihat tangan dan kakinya patah. Anak itu masih saja tersenyum dan merasa bangga dengan keadaannya."

"Terdengar seperti dirimu."

"Bagian mananya?"

Wang Yibo memajukan mulut dan pura-pura berpikir, "Orang yang bangga pada keadaannya dan masih tetap tersenyum."

POLAROID 2Kde žijí příběhy. Začni objevovat