Chapter 5

1K 155 30
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bangunan tua itu terlihat menakjubkan ketika berada di antar muka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bangunan tua itu terlihat menakjubkan ketika berada di antar muka. Hu XueYan adalah pembisnis kaya raya pada akhir tahun 1800-an, kediamannya memiliki beberapa hektare termasuk di dalamannya ada taman, kompleks besar gua buatan, beberapa bangunan berbentuk pagoda yang di dalamnya memiliki ruangan menakjubkan dominan kayu.

Dikisahkan Hu XueYan awalnya meraup kekayaan sebagai bankir, namun mengembangkan bisnisnya menjadi pegadaian, ekspor-impor, real estat, dan akhirnya kekayaan terbesarnya sebagai pendiri perusahaan jamu cina.

Meng Ziyi cukup tertarik setelah mendengar pemaparan dari Xiao Zhan, lelaki itu menelusuri jejak Hu XueYan dari internet, mereka tidak memiliki pemandu seperti turis asing. Berjalan mengikuti kerumunan untuk bergantian memasuki tempat-tempat penting di sana.

Xiao Zhan mematut keseluruhan, mencatat sesuatu yang perlu. Bersama Wang Yizhou mereka bersahutan menanyai latar belakang pada pengurus tempat itu. Wang Yizhou tidak menyia-nyiakan hantaman visual di hadapannya. Dia mengangkat kamera miliknya. Menyadari kamera itu sama dengan Xiao Zhan, lelaki itu langsung mengerling.

"Seleramu bagus," tukas Xiao Zhan.

Wang Yizhou terkekeh, "Tentu saja."

Mereka seperti berlomba mendapat angel yang bagus. Di awal Xiao Zhan hanya mencari referensi dia bukan tipe orang yang menyianyiakan kertasnya untuk foto tidak berguna, namun hari ini dia lebih banyak mengambil gambar.

Bagaimana dengan Wang Yibo? Dia satu-satunya orang yang tidak menikmati perjalanan ini. Sementara Meng Ziyi, dia hanya melihat-lihat sambil memerhatikan orang asing di sekelilingnya. Orang barat terlihat menggiurkan juga, tanpa sadar gadis itu terkekeh—lupakan, Meng Ziyi menggeleng keras untuk bersikap rasional. Mengingat di sana masih ada Wang Yizhou.

"Mereka terlihat bersemangat," gumam Yibo sedikit berbisik di sebelah wanita itu.

Mendengar nada yang cukup asing, Meng Ziyi meluruskan punggungnya, dia bersedekap. "Ya, Xiao Zhan bekerja keras untuk itu."

"Apa sebenarnya yang kalian rencanakan?" langsung pada intinya, Yibo tidak ingin membuang waktu. Selagi kakaknya berada di tempat jauh dan dia tidak ingin menanyakan hal itu di depan Xiao Zhan.

POLAROID 2Where stories live. Discover now