Chapter 7

684 125 23
                                    

Setelah beberapa hari ke belakang Xiao Zhan dilarang datang ke pusat kerajinan Cao. Selain karena dia diam-diam mengintip cctv. Akhirnya dia datang secara resmi untuk menemui Cao Yuchen.

Pemuda yang bertunangan dengan Xuan Lu itu meminta Xiao Zhan untuk datang dan membahas prihal kericuhan lalu. Dan langkah selanjutnya tentang kerjasama mereka.

Di sana mereka bertiga duduk dengan wajah yang serius.

"Berita ini sudah tersebar di mana-mana. Antusias penggemar semakin menjadi. Mereka terbagi menjadi dua kubu. Yang pertama melindungimu, meminta untuk tetap menyembunyikanmu. Mereka melakukan itu agar Sean tetap aman di suatu tempat. Dan kubu ke dua menuntut untuk mempublikasikan wajahmu, mereka khawatir banyak orang akan menjadi korban kekeliruan, dan tentu saja khawatir kasus kemarin akan terulang." Cao Yuchen langsung berbicara ke intinya. Dia tidak bisa tidur memikirkan hal itu.

"A Zhan, kau tidak memiliki manager dan asisten. Aku hanya editor yang menangani banyak penulis, aku tidak bisa selalu membelamu. Penerbit ditekan begitu keras, mereka tidak memiliki tempat untuk komplain selain di sana.. mereka ingin melihatmu."

Situasi kemarin sangat kacau. Rumor tentang Sean, seperti gulungan bola salju yang semakin besar. Ada beberapa hal yang dilebihkan bahwa Sean seorang artis.

"Kau tidak memiliki sosial media, tidak ada satu pun tanda di mana tempat tinggalmu. Semua dirahasiakan begitu rapat. Perusahaan ditekan oleh banyak orang. Kami tidak bisa terus merahasiakannya jika seperti ini. Kau perlu mengambil keputusan." Xuan Lu menghela napas lelah. Dia lebih setuju tantang Xiao Zhan yang tetap dirahasiakan. Namun perusahaan menuntutnya untuk membicarakan ini dengan Xiao Zhan.

"Di sini juga tidak jauh berbeda. Beberapa hari ini kami selalu mendapat surat penggemar. Juga beberapa orang yang diam-diam menguntit," imbuh Cao Yuchen.

Xiao Zhan terdiam beberapa saat, dia cukup tenang menyikapi permasalahan tersebut. Dia berdehem dan mulai berbicara, "Aku mengerti." Nadanya terdengar serius, kemudian tertawa, "Aku tidak pernah membayangkan akan berada di titik ini. Lu-Jie, kau paling tahu bahwa ini terlalu berlebihan untukku, bukan? Kau pasti akan mendukungku kalau aku tetap diam, kan?"

"Zhan Zhan—"

"Pertama aku akan meminta maaf pada semua karyawanmu sebagai Sean. Mereka sudah banyak direpotkan." Xiao Zhan memandang lurus ke arah Cao Yuchen. "Bagaimana pun juga mereka yang mendapat kerugian atas kekacauan ini. Terutama Wang Haoxuan."

Keputusan itu dihargai sepenuhnya oleh Cao Yuchen. Dia memberi kesempatan pada Xiao Zhan untuk berdiri sebagai Sean.

Siang itu tidak begitu sibuk di kantor, mereka diminta untuk datang ke ruang rapat. Tempat itu sangat luas dengan meja panjang di tengahnya. Mereka tercingangah mendapati Xiao Zhan berada di depan bersama Cao Yuchen. Senyum Xiao Zhan mengembang namun tidak mengurangi rasa geroginya.

Xuan Lu juga berada di sana untuk memberi semangat.

Di sisi lain, Jiyang menatap pemandangan tersebut dengan rancu. Dia dapat menebak semuanya. Kericuhan dan pemandangan yang dia lihat hari ini memberikannya kesimpulan. Siapa Xiao Zhan sebenarnya. Jiyang pernah menebak hal itu namun ia sanggah sendiri.

"Tuan Sean?" padahal rapat belum dimulai, namun suara Jiyang membuat semua orang membisu, termasuk orang yang dia panggil.

Xiao Zhan tidak tahu harus menjawab atau tidak, dia hanya menukikkan alisnya.

"Ternyata itu benar kau..." Jiyang tidak tahu perasaan apa yang menyelimutinya, dia merasa kesal. Sosok orang yang dia kagumi ternyata orang terdekatnya yang sekaligus seorang gay.

POLAROID 2Where stories live. Discover now