1 - PERJALANAN RADEN KIAN SANTANG

3.8K 196 32
                                    


"Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah.. allahu akbar!!"

"Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah.. allahu akbar!!"

Angin perlahan bertiup sepoi-sepoi, rerumputan mulai bergoyang, pepohonan pun bergerak perlahan-lahan mengikuti arah berlalunya angin.
Alam seakan ikut berdzikir mengagungkan kekuasaan Allah 'azza wajalla.

Tidak ada yang pernah tahu bahwasanya seisi langit dan bumi terus saja bertasbih, bertahmid dan bertakbir memuji dan mengagungkan kebesaran sang pencipta.
Terus dan terus begitu tanpa henti-hentinya.
Lalu bagaimana dengan manusia?!


****

Raden Kian Santang tengah duduk bersila diatas hamparan dedaunan sambil terus menggerakkan jemari kanannya. Matanya terpejam tenang. Sementara mulutnya terus berkomat-kamit pelan mengucapkan kalimat-kalimat yang mulia.

Tanpa disadarinya, seseorang sedari tadi tengah memantaunya dari kejauhan, seperti mencari celah untuk mendekat.

Syut!!

"Astagfirullahal'adzim!!!"

Ditangan Raden Kian Santang sudah ada sebuah pisau belati yang hampir saja mengenai dirinya jika saja ia tidak bergerak lebih cepat.

"Siapa yang menyerangku?" Lirihnya.

Raden Kian Santang bergegas bangkit dari duduknya dan membuang pisau belati itu.

"Siapapun kau!! Keluarlah dari tempat persembunyian mu!!" Tegas Kian Santang sambil mengedarkan pandangan kearah sekelilingnya.

"Aku!!"

Raden Kian Santang segera menoleh kearah suara tersebut. Keningnya mengerut.

"Kau?!"

Seorang gadis muncul begitu saja dari balik pepohonan. Gadis itu dengan tenang berjalan mendekati Raden Kian Santang.

"Siapa kau?"

Raden Kian Santang memperhatikan gelagat gadis itu. Penampilannya terlihat seperti seorang ksatria. Menggunakan pakaian berjubah putih dengan sabuk hitam yang melingkar dipinggangnya beserta ikat kepala berwarna senada dan senjata berupa pedang yang berada dibalik punggungnya.

"Apa kau tidak mengenali ku??" Gadis itu berujar tenang.

Raden Kian Santang diam sejenak sambil berpikir, mungkinkah ia pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya?

"Tidak, aku tidak mengenalimu.." ujar Raden Kian Santang.

Gadis itu tersenyum simpul sambil mengangkat dua alisnya secara bersamaan.

"Baguslah kalau begitu.." ujarnya kemudian.

Raden Kian Santang menatap heran melihat sikap gadis itu. Ia tidak terlihat seperti orang yang ingin menyerang. Bahkan sikapnya terkesan sangat tenang.

"Lalu kenapa kau menyerang ku secara diam-diam??"

Gadis itu melirik sekilas ke arah Raden Kian Santang kemudian menghembuskan napas sangat pelan.

"Maafkan aku, tapi aku hanya menguji mu saja." Ujarnya.

"Menguji?" Ulang Raden Kian Santang.

"Benar. Aku hanya ingin menguji kemampuanmu saja. Dan...
Sekarang pun aku masih ingin mengujinya... karena itu...
Bersiaplah!!!!"

Mata Kian Santang terbelalak ketika gadis itu dengan gesit mengeluarkan senjata pedangnya dan maju menyerang Raden Kian Santang.

Dengan gerakan yang tak kalah cepat, Raden Kian Santang menghindari serangannya itu.

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt