SEKUEL 8 : BERTEMU (2)

250 46 11
                                    

Tarik napas dulu sebelum baca 😄
Happy Reading ....

.
.
.

"Dimana dia? Kemana perginya?"

Suasana seketika berubah tegang.

"Ini berbahaya, nyimas. Kondisi Kianara tidak memungkinkan baginya untuk bepergian ke tempat yang jauh. Anak itu sangat nekat." imbuh Ki Ranggasetya.

Rara Santang memijat pelipisnya dengan wajah cemas. Sepertinya Kianara telah mengetahui kedatangannya dan berusaha untuk menghindar.

"Apa yang harus kita lakukan, Ki?"

Sudah tiga kali berkeliling mencari keberadaan putri kerajaan Kumpar Putih itu, tapi hasilnya nihil. Tak ditemukan tanda-tanda keberadaannya.

"Kita akan mencarinya di perkampungan. Tidak ada tempat lain yang lebih memungkinkan baginya melarikan diri selain di sana. Semoga saja sesuatu yang buruk tidak menimpanya." ucap ki Ranggasetya lirih diakhir kalimat.

Rara Santang mengangguk perlahan sembari mengamini ucapan itu. Memikirkan kondisi Kianara membuatnya menjadi sedih. Tebersit rasa sesal yang mendalam.

"Maafkan aku Kianara... "

KRKS—

Sepasang kaki melangkah gontai menyeret tubuh agar tetap tegak dan bergerak maju membelah kerumunan. Sesekali terucap maaf dari mulut saat tak sengaja menabrak orang yang berjalan berlainan arah dengannya. Berulang kali tangan yang terasa lemah itu memperbaiki posisi caping guna menutupi identitas.

Wajah gadis itu meringis menahan sakit sembari memperhatikan punggung tangannya yang lebam. Begitu kontras dengan kulit yang putih. Gadis itu terus berjalan setengah berlari sembari memperhatikan kearah belakang. Seakan takut tertangkap seseorang.

BRUK!

Tubuhnya menabrak sesuatu.

"Astagfirullahal'adzim!"

Gadis itu langsung terjatuh karena tak sanggup menahan dirinya sendiri. Badannya terasa remuk. Apalagi ondisi yang lemah membuatnya semakin tak berdaya. Pandangan gadis itu tiba-tiba menjadi buram. Ia cukup terkejut saat menyadarinya.

"Apa kau baik-baik saja?"

Masih dengan rasa sakit dan kebingungannya, gadis bertudung putih itu perlahan mengangkat kepalanya. Berusaha tersenyum dan ingin mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Tapi ucapannya tertahan seketika, saat  pandangannya yang buram menangkap sosok wajah seseorang.

Seorang yang dia hindari tapi diam-diam dirindukan. Seorang yang membuatnya tak pernah menyesali atas setiap rasa sakit yang ia dapatkan. Seorang yang begitu berarti baginya. Orang itu....

"Raden Kian Santang?"

Akhirnya rantai pemisah itu terputus.

KRKS—

Berhasil!

Setelah membuat siasat dan mengelabui Ratu Cempaka. Kian Santang, Surawisesa dan Ahana berhasil keluar dari istana Bengawan.

Dengan dalih ingin menguji kepedulian dan kepemimpinan calon mempelai pria. Putri Ahana minta izin mengajak Kian Santang dan Surawisesa mengelilingi wilayah kekuasaan kerajaan Bengawan.

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG (SPECIAL.VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang