Ini menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya.
Walau sudah 10 tahun, rasanya g...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Pemanasan dulu bentar gengs)
Valencia gabut, Sangat gabut, Segabut gabutnya valencia tak pernah segabut ini.
Jadi, dia akan menelpon Mia. Ya siapa lagi kalau bukan Mia ?. Lalu gadis itu mengambil ponselnya yang berada di atas meja rias lalu memencet kontak yang bertuliskan 'My bestih si kuda' lalu memencet ikon telepon diponselnya, benar saja Mia langsung mengangkatnya dengan semangat 45.
"Haloo zeyeng ada apa, ayok gibah yok."
"Dih, pending dulu lah gibahnya. Sekarang gue mau cerita" jawab gadis itu sembari membuka jilbab bergo nya, menampilkan rambut panjangnya yang dicepol berantakan.
"Ayo ayo cerita apa ?!" tanyanya kencang membuat Valencia menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Huh santai kali, oke gua mulai ya."
"Iya iya mulai" kata Mia bersemangat.
"Jadi lo tau kan, ah gajadi deh lupa lagi. Lagian gue cuma gabut doang" ucap gadis itu dengan tampang watadosnya.
"Gapapa sumpah gapapa, demi Alex kaga ngapa ngapa, tapi lo mikir lah anj- , Miaaa bantuin mama siapin makan malem !" belum juga menyeselsaikan ucapan kotornya, panggilan maut sudah memanggilnya duluan membuat Valencia menahan tawa.
"Pffftt kena ajab" katanya bercanda.
"Udah dulu ah teleponan sama lo bikin gue kehabisan tenaga anjir, bye !" pamit Mia seraya memutuskan sambungan, lalu meletakkan ponselnya di atas kasur dan pergi ke lantai bawah untuk membantu mamanya.
▪︎▪︎▪︎
Udara pagi ini terasa lebih sejuk dari biasanya, ditambah lagi cahaya matahari yang tampak malu malu untuk muncul membuat gadis bermukena putih itu makin nyenyak dalam tidurnya, tiba tiba saja...
Tok tok tok !
"Cia, buka sayang !" pinta Hera dibalik pintu kamar putrinya, membuat gadis cantik yang sedang terlelap itu terlonjak kaget.
"Iya bun bentar" sahut gadis itu lalu berjalan kearah pintu dengan lesu.
"Nah kan kebiasaan abis solat subuh pasti tidur lagi, udah sana siap siap kan hari ini kamu ada acara kelulusan" suruh wanita berbaju rumahan itu sambil menyodorkan satu set kebaya lengkap dengan kerudungnya.
"Oalahh iyaa lupa, untung masih jam tujuh" kata Valencia seraya menepuk keningnya, Hera yang melihat tingkah konyol anaknya itu hanya bisa menggelengkan kepala.
"Nih pake dulu bajunya, ntar bunda dandanin" suruh Hera kepada anak gadisnya yang hanya dibalas oleh acungan jempol.
