"Apa maksudnya, jelasin aku gak ngerti," tatapan Beryl kosong. Acara makan malam itu berakhir, tanpa menjawab keresahan Beryl. Berusaha berkali-kali pikirannya mengelak bahwa yang didengarnya beberapa menit lalu di meja makan adalah salah.
Alkana tak menanggapi. Tangannya mengelus rambut gadisnya penuh kasih.
"JELASIN ALKANA. PERTUNANGAN APA?!"
Pekikan itu tak mempengaruhi seorang Alkana. Malah dengan ekspresi datarnya ia membawa gadisnya ke pelukan hangatnya, berharap bisa meredakan emosi gadisnya.
"Ayah kamu bohong kan? Gak akan ada pertunangan, gak akan ada apa-apa diantara kita." Semua begitu cepat, terasa seperti mimpi.
Meskipun sikap Beryl mulai melunak bersama Alkana, bukan berarti Beryl sudah menerima laki-laki yang mendekapnya itu sepenuhnya. Beryl takut, laki-laki itu penuh ancaman dan tidak bisa ditebak. Sikap Beryl pada Alkana menghangat, semata-mata hanya agar hidupnya tenang.
"Alkana, tolong jangan diem aja." Tangan Beryl mencengkeram kemeja depan Alkana, mendesaknya bicara.
"Aku gak mau setelah aku bicara, kamu makin marah sama aku," keluhnya sembari mengeratkan pelukan dan mengecup sekilas pelipis gadisnya.
"Sebenarnya apa yang ada dipikiran kamu, Alkana." Beryl terisak. Tak sanggup menahan sesak di dadanya.
"Dipikiran aku cuma ada kamu."
Beryl menggeleng berat. Entah harus bagaimana lagi menghadapi spesies macam Alkana.
"Aku jelasin, tapi kamu janji dulu jangan marah. Jangan pergi dari aku, apalagi berniat menjauh dariku. Jangan pernah. Kamu tahu konsekuensinya," ancam Alkana.
- Flashback On -
Di rumah sakit.
Seorang perawat mengetuk pintu ruangan seorang dokter yang paling dihormati di rumah sakit tersebut. Membuka sedikit pintu, perawat itu menyampaikan tujuannya. "Dokter, ada yang mencari diluar."
"Suruh dia masuk," perawat itu mengangguk patuh dan kembali menutup pintu. Tak lama, pintu itu terbuka dan memunculkan laki-laki bertubuh tinggi dengan kemeja khasnya.
"Duduk, nak." Rhod tahu jika anak laki-lakinya itu akan ke tempat kerjanya.
Seperti yang sudah diketahui, Rhod adalah pemilik rumah sakit dan dokter yang paling disegani. Rhod masuk ke dalam golongan dokter senior yang akan selalu dihormati dan dicintai oleh semua penghuni rumah sakit.
Sayang sekali, kedua anaknya tidak ada yang bisa diharapkan bisa meneruskan eksistensinya di dunia kesehatan. Rhod akan semakin tua dan siapa yang akan mengelola rumah sakit selain kedua anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIUM [END]
Romance[CERITA MASIH LENGKAP] Hanya cerita sederhana tentang seorang mahasiswa yang dipertemukan dengan satu gadis manis dari kampus lain. Laki-laki itu tertarik, jatuh cinta lalu berubah menjadi obsesi yang besar. Keinginan untuk memiliki gadis itu seutuh...