[23] Masih Sayang

47.8K 5.7K 551
                                    

note:
akhir tak bahagia - misellia ikwan.

dengerin ya di mulmed. biar lebih dapet feel-nya di part ini.

 biar lebih dapet feel-nya di part ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada paket buat lo."

Beryl baru diantarkan pulang dari kediaman Alkana, dan disambut oleh paket yang tidak tahu dari siapa pengirimnya.

"Sebenernya udah dari siang paketnya ada ditangan gue, cuma belum sempet gue kasih karena lo sama Alkana seharian ini." Terang Nikel yang semakin membuat Beryl heran.

"Oke makasih, Nik." Nikel mengangguk dan berjalan keluar kamar karena ada urusan sebentar dengan Amina.

Tadi sore, sebelum dijemput Alkana di malam hari. Beryl juga mendapat kejutan dari teman-teman kosnya. Meski hanya sebentar, tak sempat ada acara makan-makan. Karena seperti yang kalian tahu, Alkana seolah ingin mengambil waktu Beryl seluruhnya hanya bersamanya.

Beryl ditinggalkan sendiri di dalam kamar. Pelan-pelan, Beryl membuka paket tersebut. Jantung Beryl sudah berdebar tak karuan. Apalagi saat melihat sebuah kotak berwarna cokelat, yang didalamnya terdapat sebuah gelang hitam dan kaos bergambar bintang. Sepertinya Beryl tahu siapa pengirimnya.

Surat di atas kaos itu memperjelas dugaan Beryl. Dengan gugup, Beryl membuka surat itu.

Selamat ulang tahun, Beryllium.

Beryl memaksakan senyumnya saat membaca bait pertama.

Rasanya ingin sekali menyebut kamu, Beryllium-ku. Tapi aku rasa sudah tidak ada hak lagi untukku.

Semoga surat ini sampai di tanganmu tepat di tanggal tiga puluh, ya. Gak boleh kurang, gak boleh lebih.

Aku baik-baik saja, kalau itu yang ingin kamu tanyakan. Mungkin kamu sudah dengar kabarku dari ibu. Ya, seperti yang ibu bilang dan aku tidak akan menjelaskan lagi.

Ryl, sejatinya aku gak bener-bener bisa membencimu seperti yang kamu katakan di surat mu waktu itu. Kamu memang yang memutuskan hubungan, tapi itu bukan salah kamu.

Aku tidak akan menyalahkan jarak. Karena jika aku mau, aku bisa saja menyusul mu ke sana. Walaupun kamu selalu melarang ku.

Aku juga tidak akan menyalahkan takdir. Kalau melepas mu adalah karena bahagia mu ada ditempat baru, aku ikhlas. Bahagia mu, bahagia ku juga, Ryl.

Ku kembalikan gelang pemberian mu, dan kaos yang pernah kita gambar bersama-sama dulu. Untuk buku diary yang pernah kamu beri, maaf tidak bisa ku kembalikan. Itu satu-satunya kenangan yang ingin ku simpan. Kamu tahu, isi dari diary itu apa? Isinya hanya tentang kamu. Iya, semuanya tentang kamu. Menceritakan kamu di tulisan begitu menyenangkan sekaligus melukai hati. Tapi aku suka.

TITANIUM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang