Sarada

1.4K 82 5
                                    







Di saat boruto berlatih dengan pamannya Hyuga Neji, ada sepasang mata yang mengintip latihan mereka tanpa mereka sadari. Siapa lagi kalau bukan Uchiha Sarada. Ia merasa iri kepada boruto yang dapat bertemu ayah, dan pamannya di masa lalu sedangkan ia hanya bertemu ibunya saja sungguh Sarada sebenarnya ingin menanyakan kemana ayahnya pada saat itu namun pertanyaannya itu ia pendam wajar lah ia penasaran ayah dan ibunya tak pernah memberi tau kejadian apa yang menimpa mereka. Sarada tak pernah tau ayahnya keluar dari desa dan membunuh pamannya, dan berinisiatif untuk menghancurkan konoha dan hampir membunuh sakura. Sarada hanya tau ayahnya pergi untuk misi hanya itu saja, ayahnya yang di masa depan tak pernah meluangkan waktu untuknya.

Melihat suasana itu Sarada mulai memberanikan diri untuk bertanya kepada sakura, apa yang terjadi pada ayahnya di masa ini, tapi ia harus berpikir 2 kali untuk bertanya. Wajar saja ya kalau dia ingin tau kisah orang tuanya, hanya saja Sarada gugup untuk bertanya dan mengungkapkan perasaannya, sama seperti boruto, Nanadaime selalu sibuk bekerja di kantor sampai tak bisa meluangkan waktu sejenak untuk keluarganya di rumah.

Bagaimanapun juga sarada harus tau apa sebenarnya yang disembunyikan ayahnya darinya, sampai-sampai nanadaime Hokage dan ibunya saja tak memberi tau. Ia sempat tak percaya bahwa sakura lah ibunya dengan alasan dia memakai kacamata kenapa ayah dan ibunya tdk memakai apa lagi dia berasal dari klan Uchiha. Ia juga ingin mendapatkan rasa kasih sayang dari orang tuanya tapi mereka selalu sibuk atas pekerjaan mereka mulai dari sakura yang selalu bekerja di rumah sakit membuatnya pulang malam atau larut malam dan Sasuke yang pulang tanpa sepengetahuan Sarada dan itu bisa terjadi sebulan sekali.

Sungguh Sarada ingin keluarga yg sederhana saja, dimana ayah dan ibunya bisa menemani ia tapi Sarada juga tak boleh egois ia bisa berdiri di sini menjadi ninja Konoha karena ayah dan ibunya, ayahnya dari klan Uchiha yang sangat hebat bahkan ikut mengalahkan kaguya dan juga ibunya. Sarada tak butuh populer ia hanya butuh kasih sayang , ia tak mau di sebut MKKB nantinya.

Ia berinisiatif untuk menemukan Sasuke. Ntah bagaimana caranya ia akan kabur dari Konoha, pikirannya hanya ingin bertemu Sasuke di masa ini dan menjelaskan mengapa Uchiha hanya Sasuke dan dirinya walau sebenarnya Sarada tau apa yang terjadi terhadap klannya. Klannya dibantai oleh seorang Uchiha tapi itu tidak cukup bagi Sarada dia harus membuktikan sendiri. Entah bagaimana ia akan menghadapi penjaga gerbang Konoha itu.

'Kenapa selalu menyembunyikannya dari ku? ' batin Sarada

'Apa aku terlalu kecil untuk mengetahuinya? '

'Huh? Kenapa ini? Kenapa aku iri dengan boruto? '

'Kenapa selalu rahasia menjadi milik kalian mama, papa? '

'Apa yang salah?'

Tanpa ia sadari sharingan nya aktif dengan sendirinya Sarada benar-benar ingin berteriak, dan ingin menghancurkan sesuatu. (Muka boruto aja sar:0//bek tu stori)

'Aku tak boleh larut dalam emosi ku' batin Sarada

Sarada masih melihat boruto dan Neji yang berlatih dan ber 'tos' ria,membuat Sarada semakin iri saja. Tanpa berpikir panjang ia segera berlari menuju rumah mamanya karena sore hari tiba ia tak menyangka melihat latihan antara baka boruto dan Hyuga Neji

"Boruto kau sungguh beruntung bisa bertemu pamanmu" Ucap Sarada

"Huh.. Kenapa berat sekali menjadi seorang Uchiha" Ia terus bermonolog sambil berjalan ke rumah sakura

"Yo Sarada" Sapaan lembut dari sahabat nya, Akimichi chocho

"Eh? chocho"

"Yo, aku tak sengaja bertemu dengan mu" Ucap chocho

"Oh begitu, kau sendiri? " Tanya Sarada

"Iya, ayahku sedang berlatih dengan ino-shika-cho generasi ini" Jawab chocho tengah menyemil kripik kentang fav nya

"Are, kenapa kau tak bersama inojin dan shikadai saja? " Tanya Sarada

"Bosan Sarada, ayo ikut aku beli dango saja" Ajak chocho

"Ha'i, ayo" Ucap Sarada

"Ne Sarada, kau terlihat gelisah, ada apa? " Tanya chocho ia melihat sahabat nya tengah gelisah mungkin ada yang mengganjal di pikiran sahabat nya itu

"Eh ti-tidak ada kok hehehe" Ucap Sarada bohong

"Ehm, kau tak pandai berbohong Sarada" Ucap chocho

"Hah... Aku benar tidak ada apa-apa" Ucap Sarada meyakinkan chocho

"Sudah Sarada, kita kan sahabat kenapa kau tak beritau aku" Ucap chocho

"Eh ano.. Aku ingin bertemu ayah ku pada masa ini" Ucap Sarada pelan namun bisa didengar oleh chocho

"Nani?! Sarada, dulu kita sudah melakukannya di masa depan dan kau ingin melakukan nya di masa lalu? " Tanya chocho

"Hehehe penasaran" Ucap Sarada

"Aku tak tau bisa membantu mu atau tidak Sarada, kau tau kan resiko nya cukup tinggi" Ucap chocho bijak:)

"Ya aku tau, sudahlah tidak jadi" Ucap Sarada

'Baiklah akan aku lakukan sendiri saja' batin Sarada

"Ma~ sebaiknya tidak" Ucap chocho

'Hn, maaf chocho kurasa apa yang kau harapkan akan berbeda' batin Sarada

"Ano.. Chocho karena kau sdh dapat dango aku pulang dulu ya" Ucap Sarada melambaikan tangannya

"Baiklah" Balas chocho

.
.
.

'Gomen chocho'

'Sudah kuputuskan esok'

___________________________________






































Hai minna, kangen gak?
Enggak kan aku tau kok:)
Sorry minna kmrn ga upload huwee tugas author banyak-ssu huwee tapi untuk para reader kesayangan author, hari ini author upload lageh😘

Boruto : emot kondisikan thor tu lihat reader muntah

Inojin : ga hanya reader watashi uga

Author : hidoi klean

Sarada : diem laknat, oiya hay para reader arigatou udh baca cerita milik author gaje kami yah

Author : kejem neng(╥﹏╥)

Shikadai : ga peduli

Inojin : vote and komen ya reader

Boruto : jangan lupa yah(≧∇≦)/

Author : iya minna ih author seneng

Shikadai : ga waras

Author : hidoi huweee

Sarada : mata ne minna

Chocho : salam kripik *craush*

Mitsuki : bye

Boruto : salam dari babang boruto ganteng ini *senyum menggoda:v

Inojin :*nampar boruto* salam bang inojin paling ketjeh *senyum palsu

Metal : *nabok inojin* pokonya watashi paling tamvan

Mitsuki : mata ne arigatou *senyum tulus, hangat, manis uwu lah

Author : daaaa.... 🎉

To The Past ⏪ [END]✔Where stories live. Discover now